Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olimpiade Paris 2024: Tradisi Medali Eko Yuli Irawan Berakhir, Terima Kasih Bung Eko.

7 Agustus 2024   22:47 Diperbarui: 7 Agustus 2024   22:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga peraih medali di kelas 61 kg. Sumber: tangkapan layar watchsport.com

Olimpiade Paris 2024 menyimpan satu ambisi pribadi dalam perjalanan hidup Eko Yuli Irawan. Harapan besar dan rasa penasaran lifter andalan Indonesia akan medali emas Olimpiade membuatnya penuh semangat menuju Paris. Kini, rasa itu terjawab. 

Berat bagi Eko dan menyedihkan publik pecinta olahraga tanah air. 

Di arena Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli Irawan gagal meraih medali di kelas Men's 61 kg. Memulai usaha di angkatan snatch kesempatan pertama, ia gagal angkat beban seberat 135 kg. Beruntung, pada usaha kedua, ia berhasil.

Pada upaya ketiga, lifter senior berusia 35 tahun tersebut tak mampu mengangkat beban seberat 139 kg.

Sempat menempati urutan kedua di angkatan snatch dengan total angkatan 135 kg, Eko gagal di angkatan clean and jerk.

Usaha pertama gagal pada angkatan 162 kg. Pun demikian di usaha kedua. Usai upaya kedua ini, Eko seperti mengalami cedera di sekitar punggung. Ia lalu mencoba mengejar angkatan lawan, Eko berupaya mengangkat beban di usaha ketiga dengan beban 165 kg. Kembali gagal dan rasa sakit mewarnai kegagalannya.

Oleh karena tak sekalipun mampu menuntaskan angkatan clean and jerk, Eko Yuli berstatus DNF alias gagal. Paris Arena tak berjodoh dengan Eko Yuli.

Tiga peraih medali di kelas 61 kg. Sumber: tangkapan layar watchsport.com
Tiga peraih medali di kelas 61 kg. Sumber: tangkapan layar watchsport.com

Peraih medali emas di Tokyo 2020 asal Cina kembali mempertahankan medali emas. Ia melengkapi gelar juara dunia 2019, 2022, 2023, dan medali Asian Games 2023.

Kejutan diberikan oleh dua lifter belia. Theerapong Silachai asal Thailand meraih medali perak. Kemudian, lifter Amerika Serikat, Hampton Morris mendulang medali perunggu.

Umur memang tak bisa dilawan oleh Eko Yuli Irawan. Lifter asal Metro, Lampung mendapatkan lawan-lawan tangguh di Paris. Sebagian besar lawan berusia belia. Hanya juara bertahan Olimpiade asal Cina, Li Fabin yang tergolong senior.

18 tahun berkarir di cabang angkat besi dan lima kali edisi Olimpiade dengan raihan 4 medali akan senantiasa dicatat oleh sejarah. 

Terima kasih bang Eko telah menjadi legenda cabang angkat besi Indonesia. Terima kasih telah membesarkan cabang angkat besi tanah air dan dikenal dunia.

Masih ada rekan Eko Yuli yang akan berjuang meraih medali lewat Nurul dan Rizky.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun