Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiket Pesawat Mahal dengan Solusi Tiket Murah ala Kadarnya

27 Juli 2024   10:51 Diperbarui: 27 Juli 2024   10:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Tiket pesawat domestik Indonesia mahal. Ya. Sudah pasti. Hampir semua orang yang pernah menggunakan pesawat ketika dimintai pendapat, akan mengatakan mahal. 

Pada akhir April 2024, terakhir kali saya menggunakan pesawat ketika melakukan perjalanan dari Makassar menuju Jakarta, pergi-pulang. Kurang lebih 4,6 juta rupiah harga tiket PP menggunakan pesawat Garuda Indonesia, kelas ekonomi. 

Tiket pesawat dari Makassar cenderung lebih mahal sedikit dibandingkan tiket pulang, meskipun menggunakan maskapai dan kelas yang sama. Tak ada pilihan tiket paling murah di maskapai tersebut.

Opsi lain tiket murah ditawarkan oleh maskapai lainnya. Namun, tak berbeda jauh pula. Hanya sekolah sekitar -300 ribuan.

Tiket lebih murah dari maskapai di luar Garuda Indonesia sebenarnya lebih menuntungkan saku. Hanya saja, saya sedikit kapok. Sudah dua kali mengalami turbulensi berat. Selain itu, penerbangan tertunda hingga berjam-jam kerap saya temui pula.

Mahalnya harga tiket berbanding lurus dengan kualitas layanan di pesawat. Minimal dapat makan di pesawat, selain air mineral dan roti. Harus diakui pula sih, maskapai sekelas Garuda Indonesia kadangkala tiba-tiba mengubah jadwal penerbangan dan gate keberangkatan secara tiba-tiba. Seperti itulah yang saya alami ketika perjalanan kembali dari Jakarta menuju Makassar.

Ah. Sekali lagi, tiket pesawat domestik kita memang mahal jika dibandingkan dengan tiket pesawat penerbangan luar negeri. Penerbangan dengan tarif 2,3 juta untuk durasi 2 jam kelas ekonomi sudah bisa digunakan untuk perjalanan luar negeri ke tiga negara Asia Tenggara.

Di Tana Toraja saat ini sudah beroperasi Toraja Airport yang melayanani beberapa rute penerbangan domestik. Tapi, saya belum pernah menggunakannya untuk perjalanan Toraja-Makassar. 

Durasi satu jam Toraja-Makassar dengan tarif lebih sejuta rupiah memang mahal. Untuk tarif bulan Juli saja senilai Rp 1.219.000. Inipun tarifnya tergolong murah karena masih mendapatkan subsidi dari Pemda Tana Toraja. 

Sehingga, baik saya maupun sebagian besar warga Toraja, masih memilih menempuh 7-8 jam jarak 300 km Toraja-Makassar menggunakan transportasi darat dengan harga yang lebih terjangkau dan bersahabat dengan isi dompet.

Banyak pemicu yang melatarbelakangi masih tingginya harga tiket pesawat domestik. Selain harga avtur, PPN 11% hingga penerapan biaya-biaya lokal lainnya, keterbatasan armada dan lokasi geografis turut memicu mahalnya tiket pesawat domestik.

Terbentuknya satgas dari pemerintah sebenarnya kurang pas dengan kondisi tarif sudah terlanjur tinggi. Mungkin sebaiknya menata jadwal penerbangan, peningkatan kualitas layanan hingga menambah armada untuk melayani rute unik dengan kondisi geografis yang bervariasi di seluruh wilayah tanah air. 

Tiket murah tentu akan mendorong peningkatan pengguna pesawat. Selama ini, dalam beberapa kali kesempatan mengadakan perjalanan menggunakan pesawat, tidak pernah dalam rangka kegiatan pribadi tau keluarga. Maklum dari daerah, jadi sangat beruntung ketika ada undangan kegiatan perjalanan dinas dengan tujuan pulau Jawa. 

Ketika melakukan perjalanan ke Jakarta, satu-satunya cara untuk mendapatkan tiket sedikit murah adalah mengacu pada jam take off. Artinya, solusi ala kadarnya saja yang bisa digunakan. Apalagi jam penerbangan juga harus menyesuaikan dengan kegiatan di kota tujuan. Beruntunglah setiap kali melakukan perjalanan, selalu ada penggantian biaya tiket pesawat kelas ekonomi dari panitia penyelenggara. 

Pernah juga ada teman yang menganjurkan untuk mencari tiket promo yang katanya sering diadakan oleh maskapai tertentu. Menarik sih, hanya saja, sebagai aparatur sipil negara, sangat susah untuk bepergian di luar cuti dan perjalanan dinas. Apalagi sebagai guru PNS, hampir tidak ada istilah cuti. 

Jadi, satu-satunya cara memperoleh tiket murah adalah melihat jam lepas landas pesawat. Biasanya, jam penerbangan ada di sore hingga malam hari. Dikejar waktu registrasi kegiatan dan perjalanan panjang dari daerah pada umumnya membuat saya tak peduli dengan harga tiket, walaupun pada wal keberangkatan sedikit mengerntitkan kening juga dengan nilai tiket yang akan ditransfer. 

Traveloka adalah favorit saya dalam melakukan penjelajahan tarif pesawat murah. Banyak pilihan di sana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun