Kepada kepala sekolah, ia menawarkan bantuan apa yang bisa ia berikan. Melalui penjelasan kepala sekolah, rehabilitasi ruangan kelas asalah yang paling dibutuhkan mengingat beberapa kelas atap, plafon dan dindingnya sudah mulai keropos.Â
Menutup sambutannya, Prof. Zudan Arif sekali lagi berpesan, hanya ada dua kunci kebahagiaan dalam hidup, "Taati orang tua, sayangi orang tua dan taati guru, sayangi guru."
Seusai memberikan sambutan, Prof. Zudan Arif memberikan bantuan beberapa macam bola. Ketua OSIS dan satu siswa anggota paskibraka nasional tahun 2023 menjadi perwakilan siswa menerima bola tersebut disaksikan bupati Tana Toraja, Kabid SMK Disdik Sulsel, Hery Sumiharto, S.Pd., M.Ed dan kepala sekolah SMAN 5 Tana Toraja, Drs. Marthen Leme Piri, M.Pd.
Pemberian bola secara simbolis ini teriring sebuah harapan bahwa ke depan terjadi peningkatan prestasi olahraga dari kalangan pelajar SMA.
Sesi foto bersama berkali-kali dilakukan Prof. Zudan Arif. Ia berbaur dengan kerumunan siswa. Gemuruh teriakan siswa pun mengiringi pergerakan foto pria sederhana kelahiran Sleman, 24 Agustus 1969.
Prof. Zudan Arif yang berlatar belakang pemegang sabuk hitam karate berkesempatan menantang satu siswa untuk adu panco. Tangga teras mejadi landasan panco.
Kurang lebih 30 detik keduanya adu kekuatan tangan dengan pemenangnya adalah Ketua Umum Federasi Karate Indonesia, Prof. Zudan Arif. Sebuah tas sekolah dihadiahkan kepada lawan Prof. Zudan Arif beradu panco. Ini a