Pola hidup tradisional masih mempengaruhi sebagian besar cara hidup. Meskipun sudah banyak keturunan warga Bau yang merantau, tetapi kearifan lokal tetap terpelihara.Â
Ollon saat ini masih menjadi saya tarik utama ke Lembang Bau. Secara bertahap pemerintah Lembang Bau, lewat kepemimpinan Karman Loda, mulai menggali potensi wisata alam lainnya yang ada di Bau. Jika diamati secara seksama, Lembang Bau sebenarnya telah menjelma menjadi surga wisata alam di Tana Toraja.Â
Kepala Desa (Lembang) muda ini bersama warga dusun Loka' sementara membuka akses jalan ke spot wisata alam terbaru yang diberi nama Buntu Tirowali. Dengan berbekal kekuatan Swadaya, akses jalan dibuat agar pejalan kaki dan motor bisa menjangkau Buntu Tirowali.
Pesona yang ditawarkan Buntu Tirowali menyerupai Ollon. Pemandangan alam berupa hamparan perbukitan sabana dengan lekuk bukit teletubbies.
Beberapa waktu lalu, sekelompok pelaku film berskala nasional berkesempatan melakukan  syuting teaser film yang mengangkat sisi kehidupan Toraja, berjudul Solata. Keindahan Ollon memancing sutradara untuk melakukan pengambilan sejumlah gambar di sana.Â
Pengalaman syuting dan menginap di rumah warga benar-benar memberikan arti tersendiri bagi mereka. Warga yang ramah dengan kepolosannya justru menjadi penambah daya tarik bagi pendatang.Â
Kombinasi wisatawan domestik dan internasional telah memperkenalkan Lembang Bau ke berbagai penjuru dunia. Sosialisasi lewat para pegiat konten kreator telah berperan banyak dalam memperkenalkan perkampungan ini ke dunia luar.
Peternakan liar sapi, kerbau dan kuda bisa potensi wisata. Selain cara hidup ternak di padang dan semak luas, cara menangkap ternak liar tentunya akan menguji adrenalin pengunjung.Â
Metode warga lokal Bau mengumpulkan tebak liatnya, seperti sapi bisa menjadi tawaran atraksi pemandangan bagi wisatawan. Setiap warga memiliki cara khas untuk memanggil dan mengumpulkan sapi-sapinya.