Anak-anak pun tidak hanya belajar di luar kelas saja. Program belajar pun disusun untuk mengenal orang lain dengan melakukan kegiatan belajar ke panti asuhan.
Di sana murid PPA berbaur dengan anak panti, belajar, berkenalan dan berbagi informasi.Â
Semua kegiatan belajar di luar kelas dipadukan dengan ibadah bersama, games menarik dan kegiatan kejutan yang disiapkan oleh tutor dan pendamping.
Sebuah sekolah Informal PPA dikelola oleh gereja setempat. Pendeta gereja atau seorang majelis gereja menjadi penanggung jawab program. Sementara pendamping 3 orang bisa berasal dari majelis gereja atau warga gereja yang memiliki kepedulian pada pendidikan. Semua majelis gereja setempat bertindak sebagai pengontrol jalannya program pendidikan dan layanan di PPA.
Tutor belajar yang bertindak sebagai guru berasal dari para pengasuh sekolah minggu, warga gereja yang memiliki keahlian khusus mendidik anak dibantu satu guru dari sekolah formal. Â
Tak ada syarat khusus apakah S1, S2 atau berpredikat guru profesional dalam mengangkat tutor ini. Semua proses pengangkatan pendamping, tutor, staf gizi dan kesehatan berdasarkan hasil keputusan rapat majelis gereja.
Secara berkala pula, tutor dan pendamping mendapatkan bimbingan teknis dan pelatihan terkait cara mendidik dan membelajarkan anak yang beragam. Setelah diamati metodenya, ternyata mirip dengan metode pelatihan yang ada di lokakarya pendidikan guru penggerak.Â
Apakah ada ijazah dalam penamatan murid PPA nantinya? Murid yang ditamatkan nanti akan mendapatkan sertifikat kelulusan. Ya, kira-kira sama dengan sertifikat kursus.
Tantangan besar tentunya selalu mengiringi setiap program, termasuk Compassion, PPA dan gereja mitra. Bisa saja anak telah bebas dari kemiskinan, tetapi masih memiliki keterbatasan dalam karakter Kristus dan kemampuan kognitif.
Harapan besar dari program yang dilaksanakan PPA adalah anak bisa keluar dari kemiskinan, mengalami perubahan asupan gizi, terhindar dari stunting, mandiri, mampu calistung, dan paling penting berkarakter positif dalam lingkup takut akan Tuhan.Â