Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tangis Lionel Messi Di Final Copa America 2024: Arti Sebuah Sepakbola

18 Juli 2024   12:33 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase tangkapan layar Lionel Messi menangis di final Copa America 2024. Sumber: diolah dari tangkapan layar channel FOX. 

Copa America 2024 telah berakhir dengan juaranya adalah Argentina. Tim Tango menyudahi rekor unbeaten Kolombia di babak final dengan skor tipis 1-0. Lautaro Martinez keluar sebagai pahlawan Argentina dengan gol semata wayangnya pada menit ke-112 babak extra time kedua.

Argentina sukses melakukan back to back champion sekaligus menjadi satu-satunya negara Amerika Latin yang sanggup meraih ttiga gelar juara turnamen mayor secara beruntun. Argentina mengawinkan Copa America 2020, World Cup 2022 dan Copa America 2024.

Namun, di balik kesuksesan dan pesta juara pasukan Lionel Scaloni pada tanggal 14 Juli 2024 yang lalu di Hard Rock Stadium, North Carolina, ada momen tak biasa yang mewarnai layar kaca penonton. Lionel Messi tertangkap kamera menangis tersedu dalam kesedihan yang sangat dalam. 

Peraih 8 kali Ballon d'Or yang kini membela klub MLS, Inter Miami harus ditarik keluar lapangan oleh pelatih Lionel Scaloni pada menit ke-66. Nico Gonzales kemudian masuk menggantikan posisinya. 

El Messiah ditarik keluar bukan karena tak mampu menciptakan peluang. Ia terindikasi mengalami cedera. Beberapa waktu sebelumnya, Lionel Messi mendapatkan tekel keras dari bek sayap Kolombia, Santiago Arias. Messi yang kala itu berupaya menendang bola di garis kotak penalti Tricolor terhantam pergelangan kaki kanannya oleh terjangan Arias. Messi meringis di atas lapangan. 

Messi masih mampu melanjutkan pertandingan hingga menit ke-65 babak kedua, sebelum ia ditarik keluar. Ia berjalan kesakitan dan pincang. Hati para fans terkoyak melihat sang mega bintang. Termasuk saya, yang kala itu menyaksikan laga final ini secara live streaming. 

Kolase cedera Lionel Messi dan ketika ia menangis. Sumber: diolah dari tangkapan layar channel FOX.
Kolase cedera Lionel Messi dan ketika ia menangis. Sumber: diolah dari tangkapan layar channel FOX.

Kondisi Messi yang terlihat parah oleh para penonton, langsung mendapatkan simpati. Bukan hanya dari suporter Argentina, melainkan fans fanatik Kolombia ikut merasakan rasa sakit sang GOAT.

Dua kubu suporter ramai-ramai meneriakkan nama Lionel Messi. Dalam suasana tegang melihat kondisi kapten Argentina, mereka kompak memberikan dukungan moral buat peraih lima kali sepatu emas.

Tangis dan derita Messi menyadarkan orang bahwa seorang bintang lapangan hijau yang telah memenangkan hati ratusan juta penduduk dunia akan senantiasa mendapatkan dukungan positif sekalipun mereka berasal dari dua suporter yang berseteru. Ya, inilah sepakbola, Messi mengajarkan arti dan seni sepakbola itu sendiri. Ini bukan tentang siapa pemenangnya. Ini adalah penghargaan tulus untuk seorang seniman lapangan hijau.

Di bench, Messi tak kuasa menahan kesedihannya. Sebagai kapten timnas Argentina, ia bertanggung jawab penuh untuk timnya. Ia menangis dan sedih karena tak mampu menuntaskan laga final yang sangat berharga baginya. Terlebih, ketika Messi kelaur, skor masih 0-0 dan Kolombia mendominasi pertandingan. Sebagai manusia biasa, Messi tentu tak rela timnya gagal di final.

Pergelangan kaki Messi memang bengkak. Secara normal, tak mungkin bisa melanjutkan pertandingan hingga 90 menit. Sekiranya Messi dipaksa bermain hingga peluit akhir, bukan tak mungkin Tango bisa larut dalam kesedihan yang sesungguhnya.

Beruntunglah, kesedihan Messi berbuah manis ketika Lautaro Martinez mampu mencetak gol di menit ke-112 extra time. Tanis sedih Messi menjelma menjadi tangis bahagia. 

Argentina menjadi juara Copa America dan Lionel Messi menahbiskan diri dengan rekor pemain terbanyak mengoleksi gelar juara sebanyak 45 trofi juara. Ia adalah pemain sepakbola tersukses sepanjang sejarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun