Beberapa hal tindakan bos seperti memberikan komentar genit secara langsung atau lewat aplikasi chat, undangan menemani atau makan bersama terus-menerus, rayuan bersifat seksual, tawaran bonus besar, hingga sentuhan fisik yang sensual mungkin bisa saja pernah menimpa Anda.Â
Dengan demikian, seorang bawahan mesti memiliki trik menghadapi rayuan bos.
Jangan Mudah Terbuai Pujian
Siapa sih yang tidak bangga ketika menerima pujian dari bos di lingkungan kerja. Tetapi ingat, jangan terlalu lama terbuai dengan pujian. Karena tak menutup kemungkinan dari pujian tersebut akan mengarah ke hal-hal yang sensitif yang bisa merugikan diri-sendiri.
Tolak dengan Tegas dan Halus
Seorang bawahan seringkali menerima kalimat ketertarikan bos kepadanya. Jika Anda seorang bawahan yang masih membujang, sebaiknya jangan pernah menyampaikan status Anda secara terbuka kepada si bos. Ini bisa membuka peluang adanya tindakan tindak pidana asusila nantinya. Tolak dengan tegas, misalnya dengan ungkapan Anda sudah punya tunangan. Bisa pula dengan memuji balik sang bos yang disertai dengan ucapan terima kasih yang memuat penolakan secara halus.
Ketika bos memberikan undangan makan malam berdua, tolak dengan baik dan sopan. Jika pun tidak ingin mengecewakan bos, kenapa tidak memberikan kejutan kepada bos dengan mengajak orang lain untuk ikut. Dengan demikian, status Anda akan aman dari "serangan" pribadi sang bos.
Hindari Menggunakan KesempatanÂ
Harga diri seringkali dikorbankan hanya untuk memenuhi kebutuhan material dan gaya hidup. Sehingga, sebagai bawahan yang baik, jangan terbuai dengan kemewahan dan bonus besar hanya untuk memenuhi keinginan bos. Jika ini terjadi, sama saja dengan membuka jalan bagi si bos untuk melakukan  praktik serupa di masa akan datang.
Bekerja Profesional
Tak ada cara lain untuk menghindari rayuan bos selain bekerja profesional. Fokus pada tupoksi yang diberikan sesuai jenjang pekerjaan. Sampaikan bahwa tugas Anda masih banyak yang dikejar deadline. Jika memang terpaksa, apa boleh buat, sebaiknya tinggalkan lingkungan kerja yang berpotensi merusak masa depan.Â