Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

EURO 2024: Swiss Gemilang, Kalahkan Juara Bertahan Italia

30 Juni 2024   03:21 Diperbarui: 1 Juli 2024   01:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruben Vargas usai mencetak gol kedua Swiss ke gawang Italia. Sumber: diolah dari REUTERS. 

Kali ini, sisi sayap Italia yang lagi-lagi disasar gelandang Swiss. Ruben Vargas yang berdiri bebas melepaskan tendangan melengkung indah yang merobek gawang Donnarumma. 

Ruben Vargas adalah sosok spesial pada tumbangnya Italia di babak perdelapanfinal Piala Eropa 2024. Penyerang sayap milik klub Augsburg, Bundesliga ini memang tampil tidak terlalu dominan selama 71 menit bermain. Total ia hanya melepaskan satu kalo tendangan ke gawang yang berbuah gol dan satu kali assist.

Swiss turun full team dalam skema 4-3-2-1. Melihat komposisi pemain, Swiss sedikit banyak mengetahui kelemahan Italia. Tercatat lima pemain yang membela klub Serie A Liga Italia turun sebagai stater. 

Ada kiper Yan Sommer yang paham permainan rekan setimnya di Inter. Ricardo Rodriguez yang membela Torino. Lalu trio gelandang milik Bologna, Dan Ndoye Remo Freuler dan Michel Aebischer. 

Swiss kini menunggu pemenang Inggris kontra Slowakia di babak perempatfinal. 

Melihat motivasi pemain timnas Swiss di bawah komando pelatih Murat Yakin, Swiss semakin yakin untuk bisa melangkah lebih jauh di gelaran EURO 2024. 

Di kubu Italia, kegagalan ini menjawab permainan Italia yang memang kurang meyakinkan. Pelatih Luciano Spalletti memiliki komposisi tim dan permaknan yang kurang tajam dan minim peluang selama penyisihan grup. 

Pemilihan starter yang diturunkan Spalletti memang menjadi sorotan. Ia cenderung memainkan pemain yang pernah memiliki riwayat kerja sama di level klub. Ia berani memasang pemain Stephan El Shaarawy di posisi penyerang dan bek Gianluca Mancini yang minim waktu bermain. 

Barisan penyerang yang juga diisi Gianluca Scamacca juga bermasalah. Dua gol Swiss juga tercipta berawal dari kelalaiannya. Sementara Mateo Retegui dan Giacomo Raspadori justru diparkir di bench. 

Memasang bek Matteo Darmian sebagai starter pun adalah sebuah kekeliruan. Ia kurang cepat menutup pertahanan. Jebolnya gawang Italia karena longgarnya pertahanan, secara khusus di posisi bek kanan. Remo Freuler dan Ruben Vargas mencetak gol dalam posisi bebas tak terkawal di posisi ini. 

Poros Matteo Darmian dan Nicolo Barella adalah titik lemah yang dilihat oleh pelatih Murat Yakin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun