Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Food Combining, Awalnya Aneh tapi Kini Terbiasa

29 Juni 2024   07:49 Diperbarui: 30 Juni 2024   08:56 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food combining. Sumber: Diolah dari Getty Images/Yin Yang via lagizi.com

Pertama kali menemukan sekumpulan makanan yang bagi saya aneh dan unik di Hotel Millenium Jakarta awal tahun 2023. Terdiri dari aneka sayuran dan buah-buahan segar. Ada pula irisan tomat serta beberapa bahan lain yang saya tak kenal apa namanya.

Tak ada petunjuk racikan. Beberapa pengunjung hotel langsung ambil saja sesuai selera. 

Hari pertama kegiatan, saya melewatinya. Tetapi hari kedua saya mulai penasaran. Di waktu sarapan itulah saya mulai mencicipi aneka potongan sayuran dan buah dalam satu piring. 

Rasanya aneh lah, sarapan pakai sayur dan buah saja. Tentu tak biasa bagi perut saya yang terbiasa diisi nasi. Maklum, dari daerah. Selesai makan, perut saya sedikit terganggu. Ada masalah pencernaan. 

Pada akhirnya, selesai icip-icip menu tersebut, perut meronta minta nasi.

Bagi saya yang tak terbiasa, dibalut oleh rasa penasaran. Apa sih fungsi dari menu tersebut.

Beberapa bulan kemudian, saya kembali ada kegiatan di Jakarta. Kali ini di hotel Peninsula. Lagi-lagi saya mendapati menu sayuran dan sejumlah potongan buah-buahan. 

Ternyata, menu potongan sayur dan buah tadi itulah yang dikenal dengan food combining. Bagi yang tidak terbiasa seperti saya, pasti akan merasa aneh di mulut hingga kerongkongan. Setahu saya, sayur dimakan sebagai lauk nasi dan buah dimakan tersendiri.

Ternyata, food combining ini adalah salah satu metode mengonsumsi makanan dengan mempertimbangkan kebutuhan tubuh. Makan tepat pada waktu yang tepat sesuai apa yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Ilustrasi food combining. Sumber: Diolah dari Getty Images/Yin Yang via lagizi.com
Ilustrasi food combining. Sumber: Diolah dari Getty Images/Yin Yang via lagizi.com

Pantas saja aneka sajian food combining dihadirkan di pagi hari oleh pihak hotel. Karena memang waktu yang tepat makan makanan ringan seperti jus dan buah-buahan adalah di pagi hari.

Lalu, ketika mengikuti kegiatan di Hotel Ciledug, saya sudah terbiasa dengan aneka food combining yang disajikan. Perut sudah mulai terbiasa menerima makanan "aneh" tersebut.

Badan mulai gemuk, perut mulai buncit karena kurang gerak seperti saya dianjurkan untuk mempraktekkan food combining dalam konsumsi makanan sehari-hari. Ketika ada sajian di hotel saat mengikuti kegiatan, saya mulai memanfaatkan momentumnya.

Ini mulai memberikan pelajaran bagi saya akan pentingnya kontrol makanan, khususnya yang berlemak dan berminyak. Penerapan food combining bisa mendukung peningkatan kualitas kesehatan.

Selama ini, setiap pagi saya minum air hangat dengan irisan jeruk lemon. Ternyata, sedikit demi sedikit saya sudah melakukan pembiasaan masuk food combining. Infused water pun kini mulai sering saya minum, bahkan sudah dipraktekkan sendiri di rumah untuk konsumsi harian.

Menghindari makanan berat berupa nasi dengan lauk pauknya yang disantap bersamaan dengan sayuran dan buah dalam kurun waktu sejam sangat dianjurkan bagi orang yang melakukan program diet ala food combining. 

Konsumsi buah di pagi hari sangat dianjurkan agar tubuh lebih maksimal dalam melakukan proses pembuangan sisa pencernaan. Jika makanan dihantam dengan makanan berat akan menghambat proses tersebut.

Makan siang dan makan malam dianjurkan sebagai waktu mengonsumsi makanan berat dengan perpaduan karbohidrat dan protein hewani. Memang waktu konsumsi ada di rentang waktu ini.

Lalu, saya mendapatkan anjuran dari seorang pensiunan dokter di Toraja. Untuk membantu program makan sehat, ia menganjurkan saya untuk menghindari makan malam di atas jam 8 malam. Pasti tubuh terasa capek karena tidak istirahat melakukan proses pencernaan. Malam hari adalah waktunya tubuh menyerap makanan. 

Tantangannya adalah saat kembali ke daerah. Orang Toraja kental dengan pesta adat yang menghasilkan banyak daging, hampir setiap hari. Godaan mengonsumsi daging merah pun tak terhindarkan.

Praktik baik food combining dikembalikan ke pribadi masing-masing. Pembiasaan dan pengalaman adalah hal penting pula di sini. Konsumsi makanan dalam food combining bisa saja terkandung alergi atau masalah pencernaan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun