Membangun rumah adalah salah satu program pokok dalam kehidupan seseorang, baik ketika ia masih membujang maupun setelah berkeluarga. Ada pula yang lebih cenderung memilih rumah jadi, dengan membeli rumah.
Bagi saya, rumah dimaknai  sebagai tempat khusus di mana fungsinya bukan hanya sebagai tempat untuk tidur dan beristirahat.
Sebagai orang Toraja, memiliki sebuah rumah perlu mempertimbangkan fungsinya di luar kebutuhan pribadi.
Saat ini saya sedang membangun sebuah rumah dengan konsep minimalis. Saya tipe orang yang menyukai suasana tenang dengan udara sejuk dan pepohonan.
Lokasi pembangunan rumah ada di kampung, di tanah milik pribadi dan berada di tengah-tengah perkebunan cengkeh di atas bukit.
Konsep rumah modern saya terapkan. Saya mengambil inspirasi dari rumah-rumah modern dan minimalis di internet. Dari pilihan model yang saya pilih, selanjutnya dipadukan dengan konsep tradisional rumah adat Toraja.
Mempertimbangkan fungsinya kelak, luas lokasi, posisi bangunan dan terutama biaya, saya pun merancang rumah minimalis impian saya. Rumah satu lantai dengan tiga kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga. Dapur dan ruang makan digabung.Â
Khusus dapur dan ruang makan, nantinya memiliki view yang menarik. Pemandangan rangkaian pegunungan Latimojong akan menjadi tambahan kenikmatan kopi pagi saya nantinya. Â
Dengan pendekatan rumah gaya modern dan minimalis dengan tambahan model rumah khas Toraja di bagian depan, ada sedikit penambahan gaya atap tongkonan yang disebut "porrok seba". Nantinya, bagian atap yang sedikit menonjol  di depan ini akan diberi ukiran khas Toraja.Â
Saya meminta ipar saya untuk menyiapkan desain gambarnya. Ia adalah alumni teknik sipil yang sudah biasa menggambar desain bangunan.