Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Austria Kejutkan Belanda, Prancis dan Inggris "Santai"

26 Juni 2024   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadi kejutan di matchday terakhir penyisihan grup Piala Eropa 2024. Salah satu favorit juara, Belanda takluk dari Austria di grup D. Pasukan Ronald Koeman menyerah 2-3.

Pada laga yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Berlin, (Rabu, 26/6/2024 dini hari WIB),  Belanda memberikan bonus gol kepada Austria lewat gol bunuh diri D. Malen pada menit ke-6. Sehingga Austria memimpin babak pertama dengan skor 0-1.

Striker Liverpool, Cody Gakpo berhasil menyamakan skor di babak kedua pada menit ke-47. Akan tetapi, Austria yang tampil tanpa beban kembali unggul pada menit ke-59 lewat gol R. Schmid.

Negeri Kincir Angin menyamakan skor lewat Memphis Depay pada menit ke-75. Skor 2-2 hanya bertahan 5 menit ketika gelandang Marcel Sabitzer berhasil mengohak gawang Belanda pada menit ke-80.

Kemenangan Austria atas Belanda membuat Sabitzer dkk memuncaki klasemen akhir grup D dengan koleksi 6 poin. Sementara Belanda harus puas berada di peringkat ketiga dengan 4 poin.

Belanda masih memiliki kans besar untuk lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu tim dari empat peringkat ketiga terbaik. Sejauh ini, hanya Belanda yang berhasil mengumpulkan 4 poin di peringkat ketiga klasemen.

Peringkat kedua klasemen akhir grup D ditempati oleh Prancis yang mengoleksi 5 poin. Di waktu yang sama, bermain di Signal Iduna Park, Dortmund, Prancis hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Polandia. Kyllian Mbappe membawa Ayam Jantan memimpin lebih dulu lewat penalti pada menit ke-56. Lewat metode yang sama, Robert Lewandowski menyamakan skor pada menit ke-79 dari titik putih. 

Meskipun terus memborbardir pertahanan Polandia dengan gelontoran 19 tembakan dan 8 mengarah ke gawang, Prancis tak mampu menjebol gawang Polandia dari permainan terbuka. Lukas Skorupski tampil apik di bawah mistar dengan sejumlah penyelamatan gemilang. Skorupski pun layak menerima predikat Man of The Match di laga ini.

Kyllian Mbappe mencetak gol perdananya di EURO 2024. Sumber: Diolah dari @EURO2024
Kyllian Mbappe mencetak gol perdananya di EURO 2024. Sumber: Diolah dari @EURO2024

Memang Kyllian Mbappe akhirnya pecah telur di Piala Eropa 2024, dengan mencetak gol perdana. Hanya saja penampilan Prancis yang seolah masih "santai" sedikit meragukan apakah mereka bisa mencapai partai puncak di Stadion Olimpiade, Berlin, 15 Juli 2024 mendatang.

Bintang Polandia, Robert Lewandowski pun mengakhiri EURO 2024 dengan pulang lebih dini menjadi penonton. Dengan raihan hanya 1 poin dari tiga laga, Polandia menutup klasemen akhir sebagai juru kunci grup D.

Inggris "Kembali" Enggan Menang

Harry Kane berebut bola dengan pemain Slovenia. Sumber: @EURO2024
Harry Kane berebut bola dengan pemain Slovenia. Sumber: @EURO2024

Sementara itu, di matchday terakhir penyisihan grup C, finalis EURO 2020, Inggris lagi-lagi bermain kurang meyakinkan.Harry Kane dkk seolah enggan menang ketika bermain seri kacamata dengan Slovenia.

Stadion Rhein Energie, Koln, menjadi saksi bagaimana Inggris kesulitan mengonversi total 16 peluang menjadi gol. Penguasaan bola hingga 74% seperti tak ada gunanya ketika tidak terjadi gol sama sekali.

Penerapan taktik dan strategi pelatih Gareth Southgate masih dipertanyakan. Pola menyerang 4-3-3 masih tumpul. Bukayo Saka, Harry Kane dan Phil Foden yang tajam di liga domestik justru kesulitan di EURO 2024.

Hingga tiga pertandingan, Inggris hanya mampu mencetak 2 gol dan kebobolan 1 gol. Three Lions pun masih tercatat sebagai tim dengan penciptaan shoot on goal terendah di Piala Eropa 2024. Artinya, laga Inggris kontra Slovenia adalah kesimpulan dari taktik dan strategi Inggris yang "santai" sekaligus meragukan sejauh ini.

Meskipun demikian, Gareth Southgate tetap bangga dlolos ke fase knockout dengan predikat pemuncak klasemen akhir grup C dengan koleksi 5 poin. 

Satu laga lainnya di grup C antara Denmark kontra Serbia juga berakhir seri 0-0. Hasil ini cukup bagi Christian Eriksen untuk meloloskan mereka ke babak 16 besar mendampingi Inggris. 

Slovenia yang menempati posisi ketiga klasemen dengan poin yang sama dengan Denmark masih tetap memiliki peluang emas lolos ke fase knockout dengan predikat peringkat ketiga terbaik. Jan Oblak cs memiliki tabungan tanpa selisih gol. 

Serbia harus rela menjadi penonton dengan koleksi 2 poin di dasar klasemen.

Ada keunikan dari tim-tim penghuni grup C. Hanya Inggris yang pernah meraih kemenangan sekali. Sementara Denmark dan Slovenia meraup 3 poin hasil dari 3 kali imbang. 

Jadi, penampilan Inggris yang masih "santai" sepertinya terimbas dari penampilan santai kontestan grup C.

Sejauh ini, hanya Spanyol yang juga menempati unggulan yang tampil sempurna. Meraih tiga kemenangan, 9 poin, mencetak 5 gol dan gawang yang masih perawan. 

Apakah Austria akan menjadi tim kuda hitam yang akan bisa menembus final EURO 2024 kali ini? Mari kita tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun