Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manis dan Tragis Nasib Luca Modric Bersama Kroasia

25 Juni 2024   09:59 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi lapangan yang kontras, Kroasia bersedih dan Italia bersorak kegirangan. Benar-benar seperti menyaksikan hasil kahir sebuah laga final.

Matchday terakhir penyisihan grup B Piala Eropa 2024 masih memberikan peluang yang sama kepada Italia, Kroasia dan Albania untuk bisa menemani juara grup Spanyol. Konteks tersebut terwujud jika ketiga tim mampu meraih poin maksimal, secara khusus Kroasia dan Albania. Kedua negara ini baru mengoleksi satu poin, jadi wajib menang. Sementara Italia, hanya butuh hasil imbang untuk mengunci satu tiket lolos otomatis dari grup B.

Spanyol lolos dengan status sempurna sebagai juara grup. Tiga kali main dan tiga kali menang dengan koleksi 9 poin. Pada matchday terakhir menghadapi Albania, La Furia Roja menang tipis 1-0 lewat gol pemain  muda Barcelona, Ferran Torres pada menit ke-13.

Italia lolos sebagai runner-up dengan koleksi 4 poin. Kroasia di tempat ketiga 2 poin dan Albania sebagai juru kunci satu poin.

Di babak 16 besar tanggal 30 Juni 2024 mendatang, Italia akan menghadapi salah satu tim kuat, yakni Swiss. 

Rekor Manis Luca Modric

Luca Modric sesaat setelah peluit panjang Kroasia kontra Italia. Sumber: Diolah dari @UEFA2024
Luca Modric sesaat setelah peluit panjang Kroasia kontra Italia. Sumber: Diolah dari @UEFA2024


Seandainya Kroasia berhasil lolos dari hadangan Italia dan menjuarai EURO 2024, tentu akan semakin manis bagi Modric yang akan pensiun dari timnas. Tetapi, di balik kegagalan Kroasia ada catatan manis yang dibuat Luca Modric. 

Gol Modric pada menit ke-55 tercatat sebagai rekor. Modric mencatat rekor sebagai pemain tertua sepanjang sejarah yang pernah mencetak gol di ajang Piala Eropa. 

Mengutip uefa.com, Modric berusia 38 tahun 289 hari ketika menyarangkan gol ke gawang Donnarumma. Ia mengalahkan rekor yang pernah dibuat oleh beberapa pemain berikut ini.

  • Ivica Vastic, 38 tahun 257 hari (Austria 1-1 Polandia, 12/6/2008)
  • Goran Pandev, 37 tahun, 321 hari (Austria 3-1 Makedonia Utara, 13/6/2021)
  • Zoltan Gera, 37 tahun, 61 hari (Hungaria 3-3 Portugal, 22/6/2016)
  • Gareth McAuley, 36 tahun, 194 hari (Ukraina 0-2 Irlandia Utara)
  • Cristiano Ronaldo, 36 tahun, 138 hari (Portugal 2-2 Prancis, 23/6/2021)
  • Andriy Shevchenko, 35 tahun, 256 hari (Ukraina 2-1 Swedia, 11/6/2012)
  • Giorgis Karagounis, 35 tahun, 102 hari (Yunani 1-0 Rusia, 16/6/2012)
  • Jan Koller, 35 tahun, 77 hari (Turki 3-2 Republik Ceko, 15/6/2008)
  • Christian Panucci, 35 tahun, 62 hari (Italia 1-1 Rumania, 13/6/2008)

Rekor Luca Modric pemain tertua yang bisa mencetak gol di Piala Eropa bisa saja hanya bertahan tidak lebih dari sepekan jika mega bintang Cristiano Ronaldo bisa mencetak gol di laga selanjutnya selama EURO 2024 di Jerman. Ronaldo sendiri saat ini berusia 39 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun