Kabupaten Tana Toraja dikenal identik dengan wisata budaya dan pemandangan alam. Wilayah yang dominan dikunjungi wisatawan berada di sekitar jalan trans Sulawesi.Â
Dengan topografi wilayah berupa pegunungan ditunjang cuaca dingin, Tana Toraja pun dikenal sebagai penghasil dan konsumen kerbau tertinggi di Sulawesi. Sebagian besar warga asli Toraja memang masih memelihara kerbau. Selain untuk dijual, peruntukannya adalah untuk acara adat Rambu Solo' (upacara kematian).
Tetapi, ada satu wilayah di Tana Toraja yang memiliki pesona dan keindahan alam yang tak kalah istimewa. Lokasi ini berada di Kecamatan Bonggakaradeng, tepatnya di Lembang (desa) Bau.
Di Lembang Bau ini pula terdapat objek wisata alam yang tengah diviralkan oleh para pengunjung, termasuk YouTuber sekelas Kristian Hansen. Objek wisata Ollon menjadi tujuan wisata bagi pecinta alam.
Tapi saya tidak akan membahas wisata alam Ollon yang tengah naik daun. Ada pemandangan lain yang cukup menarik perhatian saya, yakni keberadaan sapi-sapi liar di sana.Â
Warga Bau memang sejak lama telah beternak sapi dengan cara dilepasliarkan di alam. Sehingga tidak mengherankan bila berkunjung ke kawasan Bau, jejak sapi banyak ditemui.Â
Kondisi alam di Bau memang kontras dengan wilayah lainnya di Tana Toraja. Diakibatkan oleh suhu panas seperti di kota Makassar, maka di Bau jarang ditemui adanya pepohonan dan hutan.
Sejauh mata memandang hanya deretan perbukitan berhiaskan padang sabana luas dan kelompok tanaman perdu. Pepohonan khas daerah panas berkumpul di titik tertentu.Â
Kondisi inilah yang melatarbelakangi kampung Bau memiliki jumlah ternak sapi liar yang banyak. Setiap kepala keluarga memiliki kawanan sapi liar tersendiri. Setiap sapi diberi kode unik. Ada yang pakai lonceng dan Ada pula yang hanya diberi tanda seadanya.Â