Memasuki akhir tahun pelajaran dan menjelang kenaikan kelas, sekolah-sekolah mulai disibukkan dengan kegiatan pengambilan rapor. Undangan tertulis dan digital serta penyampaian lisan disampaikan kepada seluruh orang tua/wali murid untuk hadir dalam pengambilan rapor.
Saya berkesempatan untuk mendampingi anak ke sekolah mengambil buku laporan pendidikan. Undangan dari wali kelas disampaikan lewat gruo WhatsApp. Kami hadir di sekolah sesuai dengan jadwal yang ada.
Anak saya bersekolah di SD Kristen Makale 2, Kabupaten Tana Toraja. Sebelum penerimaan rapor dilaksanakan, pihak sekolah memiliki tradisi, yakni terlebih dulu dilakukan ibadah syukur.
Setelah pelaksanaan ibadah, setiap wali kelas menuju kelasnya masing-masing, di mana di sana sudah menunggu para orang tua/wali murid. Nama siswa dipanggil satu per satu.
Ada perasaan bangga sebagai orang tua ketika hadir bersama anak di momen penting perkembangan pendidikan anak. Kehadiran orang tua bukan sekedar mengambilkan rapor semata. Di balik hadirnya orang tua, ada manfaat besar yang akan diperoleh anak nantinya.Â
Dengan hadirnya orang tua/wali mendampingi anak dalam pengambilan rapor di sekolah, akan didapatkan beberapa manfaat dan informasi penting, antara lain:
Membangun Hubungan Harmonis Wali Kelas dan Orang Tua
Manfaat pertama adalah terjalinnya hubungan harmonis antara wali kelas dengan orang tua/wali murid. Bagaimanapun juga frekuensi keterlibatan orang tua/wali terhadap pendidikan anak secara langsung di sekolah, secara khusus dalam hal kunjungan ke sekolah tidak rutin. Hanya pada momen tertentu saja.Â
Sudah menjadi "tradisi" melekat bahwa ketika orang tua/wali murid diundang ke sekolah, yang terbayang adalah pasti ada pelanggaran yang dilakukan oleh murid. Sehingga, kadang undangan diabaikan saja. Sehingga, populerlah orang tua/wali dadakan ketika masa pengambilan rapor. Jika, ini terus berlanjut, maka kesenjangan antara sekolah dan orang tua/wali murid akan terus berlanjut.
Di masa penerapan Kurikulum Merdeka, keterlibatan orang tua/wali dalam pendidikan anak semakin diperkuat. Sehingga, keakraban wali kelas dan orang tua bisa diperkuat dengan interaksi pertemuan di pembagian rapor. Lambat laun, ketika orang tua/wali sudah mengalami maksud dari undangan pengambilan rapor, maka sebenarnya mereka lebih bersemangat lagi untuk hadir di kesempatan berikutnya.Â