Sangat senang melihat anak-anak belajar mencabut bibit kol dan mencabut batang-batang daun seledri. Celoteh dan tingkah lucu mereka sejenak menghapus penat pekerjaan.Â
Sekitar tiga jam lebih anak-anak lupa akan gadgetnya. Mereka terlanjur jatuh cinta dengan suasana di kebun. Mereka paling senang dengan aktifitas menggali tanah, memcabut bawang, dan memanen cabai.Â
Tingkah lucu seperti memanen cabai dengan mencabut batangnya pun bagi saya bukanlah sebuah kesalahan. Sambil tertawa, di sanakah saya menuntun cara memanen yang benar.Â
Penjelasan akan penggambaran tanah, penggunaan pupuk kandang hingga manfaat dari penyiraman tanaman adalah bekal bagi anak di masa pertumbuhan mereka. Bukan maksudnya memperkenalkan pola hidup orang tuanya di masa lalu. Namun, perkenalan akan bertani dan berkebun juga membantu mereka untuk memfolah pikiran cara bertahan hidup.
Anak-anak usia PAUD hingga SMP bermain tanah hingga kotor dan berlumpur adalah hal lumrah. Saya biarkan saja mereka bermain dengan alamnya.Â
Di pinggir kebun ada sekelompok tanaman tebu. Anak-anak ternyata tidak tahu bahwa itu adalah salah satu camilan gratis yang enak dan mengasyikkan.Â
Perkenalan dan pembelajaran pun berlanjut. Anak-anak diajar cara memanen tebu, membersihkan dan mengunyah barang tebu. Di sini pula, anak-anak pada akhirnya tahu bahwa bubuk gula halus yang sering mereka makan bersama donat berasal dari tebu.Â
Satu pelajaran lagi yang anak-anak dapatkan selama ada di kebun adalah berinteraksi langsung dengan kambing. Di kebun juga ada kandang kambing. Mereka pun belajar cara memberi makan kambing. Banyak pula pertanyaan mereka seputar kambing. Intinya, jawaban untuk pertanyaan mereka terkait dengan susu dan sate.Â
Tanpa terasa waktu memasuki maghrib ketika anak-anak terlihat enggan meninggalkan kebun. Mereka masih ingin memanen cabe. Mungkin karena bermainnya ramai-ramai dengan banyak cerita, hingga mereka pun lupa akan waktu.Â
Tingkah laku anak-anak sudah mewakili memori puluhan tahun yang lalu ketika kami sebagai orang tuanya banyak menghabiskan waktu di kebun untuk membantu orang tua dan keluarga memenuhi kebutuhan hidup. Dengan cara bertanilah kami bisa menyelesaikan pendidikan.Â