Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euro 2024: Drama Dua Menit Gol Kroasia dan Dua Gol Klaus Gjasula

19 Juni 2024   22:31 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:42 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duel Balkan tersaji di Volksparkstadion, Hamburg (Rabu, 19 Juni 2024) pada matchday kedua penyisihan grup B yang mempertemukan Kroasia melawan Albania. Kedua tim bermain imbang 2-2. Laga ini juga sangat menghibur, terutama di babak kedua. Drama dua gol tercipta dalam tempo dua menit, gol bunuh diri dan gol di menit terakhir. 

Albania unggul terlbih dulu pada menit ke-11 lewat sumbangan gol Qasim Laci. Kroasia membalas di babak kedua pada menit ke-74 lewat kaki Andre Kramaric dan pada menit ke-76 lewat sumbangan gol bunuh diri Klaus Djasula.  Albania membuat skor imbang 2-2 ketika Djasula mencetak gol di penghujung laga.

Hasil minor bagi kedua tim tetap membuka peluang untuk maju ke putaran berikutnya. Kroasia dan Albania kini sama-sama baru mengumpulkan sebiji poin dari dua pertandingan. Pada laga perdana penyisihan grup Kroasia kalah 0-3 dari Spanyol dan Albania tunduk 1-2 melawan Italia.

Laga pamungkas penyisihan Grup B adalah laga berat bagi Kroasia dan Albania. Luca Modris dkk akan bersua Italia dan Albania berjumpa Spanyol.

Drama dua menit dan Kisah Djasula

Secara tak terduga, Albania kembali membuat pertunjukan menarik di gelaran EURO 2024. Anak didik pelatih Sylvinho lagi-lagi membuat gol cepat ke gawang lawan. Setelah pada matchday pertama Nedim Bajrami mencetak gol tercepat ke gawang Italia dan menjadi rekor gol tercepat sepanjang sejarah gelaran Piala Eropa, kali ini Qasim Laci yang membuat gol ke gawang Kroasia pada menit ke-11 babak pertama. Uniknya lagi, dua gol Albania ini tercipta dari usaha pertama.

Setelah tertinggal, Kroasia terus mengurung Albania hingga penguasaan bola 71% berbanding 29%. Albania lebih memilih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Meskipun terus tertekan di babak pertama, Albania mampu menciptakan peluang matang yang seimbang dengan Kroasia.

Babak pertama berakhir dengan skor 0-1 buat Albania.

Pada babak kedua, Luca Modric selaku motor serangan Kroasia tak kenal lelah membuka ruang di pertahanan Albania. Tetapi rapatnya pertahanan Albania membuat juru gedor Kroasia, Lovro Majer, Bruno Petkovic, Andre Kramaric, Mario Pasalic hingga Luca Modric dan Mateo Kovacic gagal menembus pertahanan Albania.

Hingga menit ke-73, Kroasia masih tertinggal 0-1. 

Setelahnya, situasi berubah. Andre Kramaric berhasil menyamakan skor 1-1 pada menit ke-74. Pemain pengganti, Ante Budimir berjasa memberikan umpan berbuah gol ke gawang Thomas Strakosha. 

Berhasil mencetak gol penyeimbang, para pemain Kroasia makin bersemangat. Lewat serangan bertubi-tubi, terjadi gol bunuh diri Klaus Gjasula menit ke-76. Bola rebound dari gawang membentur kaki Djasula yang langsung menerobos gawang Strakosha. Skor 2-1.

Dua menit, dua gol. Kroasia melakukan epic comeback. Seusai gol ini Kroasia terus menyerang pertahanan Albania. Budimir memiliki peluang emas menambah skor pada menit ke-79. Tetapi, tendangannya yang pelan mudah diamankan Thomas Strakosha.

Kapten Kroasia, Luca Modric hampir saja melebarkan skor di masa injury time. Tim Kroasia sudah menatap kemenangan dramatis justru kehilangan tiga poin penting ketika Klaus Djasula berhasil membayar kesalahannya dengan mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+5. Terjadinya gol ini tak lepas dari hilangnya konsentrasi barisan belakang Kroasia. 

Skor akhir 2-2 untuk perang Balkan. Meskipun laga ini imbang, tetapi tetapi telah kembali menyajikan pertandingan menarik. Saling serang dan bermain terbuka. Konsentrasi adalah aspek yang harus dibangun kembali oleh pelatih Zlatco Dalic dan Sylvinho. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun