Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalahkan Dortmund, Real Madrid Juara Liga Champions Ke-15 Kalinya

2 Juni 2024   04:39 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diolah dari X @TheEuropeanLad

Strategi Don Carletto ini sejalan dengan perubahan strategi dari pelatih Dortmund,  Edin Terzic yang menarik keluar penyerang Karim Adeyemi dan menggantikannya dengan gelandang Marco Reus. Pergantian ini sebenarnya berdampak besar terhadap skema permainan Die Borusien yang cenderung mulai bertahan.

Pergerakan Eduardo Camavinga dan Dani Carvajal semakin mobile dan terlihat bebas di garis pertahanan Dortmund. Titik klimaks permainan Madrid adalah ketika Carvajal berhasil menanduk umpan bola mati selak pojok Toni Kroos. Dengan posisi membelakangi gawang, tandukan Carvajal meluncur deras ke gawang Dortmund yang dijaga kiper G. Kobel. 

Usai gol Carvajal, permainan Dortmund seperti membeku. Emre Can, Mats Hummels dan Marco Reus seolah terpaku. Bola sulit mereka kuasai. Para pemain Madrid berbalik menguasai laga. Pertahanan Dortmund terus ditekan. Tak ada serangan dari Dortmund lagi. Toni Kroos, Carvajal dan Camavinga bergantian membuat peluang. Hingga pada akhirnya bek Dortmund, Ian Maatsen melakukan blunder passing di depan garis pertahanan. Entah panik atau karena rapatnya pemain Madrid menekan di garis pertahanan Dortmund, Maatsen seolah melihat Bellingham adalah rekan setimnya di Dortmund. 

Berniat memberikan back pass kepada tekan setimnya, tetapi bola justru mengarah tepat ke Jude Bellingham. Dengan sekali sentuhan, Bellingham meneruskan bola ke Vinicius Jr yang sudah berdiri tanpa kawalan lawan. Sontekannya pun meluncur tanpa bisa dicegah Gobel meskipun bola masih sempat menyentuh ujung jarinya. 

Real Madrid menunjukkan kelasnya sebagai peredam tim bergaya ofensif musim ini. Manchester City dikalahkan di babak perempatfinal, kemudian Bayern Munchen dan terakhir Dortmund. 

Madrid memang superior musim ini di Liga Champions Eropa. Dari tiga belas kali laga sejak penyisihan grup, mereka tak sekalipun menelan kekalahan. Catatan impresifnya adalah sembilan kali menang dan empat kali imbang. Mereka hanya tertahan imbang sekali melawan RB Leipzig di babak 16 besar, dua kali melawan juara bertahan Manchester City di babak perempatfinal dan sekali melawan Bayern Munchen di babak semifinal. Jadi, sangat wajar Madrid menjadi kampium. 

Kini, sangat sulit bagi tim lain untuk bisa menyamai pencapaian 15 kali juara dari Real Madrid di kancah Liga Champions Eropa. Terlebih, regenerasi pemain Madrid selalu berjalan dengan baik. Musim ini pun Madrid masih dalam suasana transisi setelah ditinggalkan legenda mereka, Karim Benzema. 

Generasi emas Madrid musim ini di bawah komando Bellingham, Vinicius Jr, Rodrygo, dan CamavingaCamavinga,  Valverde, Mendy dan Eder Militao dipastikan masih akan dominan musim mendatang. 

Rasa lapar gelar juara kompetisi antar klub tertinggi Eropa pun dipastikan masih melingkupi pikiran Carlo Ancelotti untuk bisa meraih gelar keenam sebagai pelatih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun