Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Ayo, Makan Kue, Om!

27 Mei 2024   08:54 Diperbarui: 27 Mei 2024   09:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama di kampung Ratte. Sumber: Dok. Pribadi/Diolah dari koleksi foto Facebook Yulius Roma Patandean

Hari  itu, masih tahun 2006, ketika matahari mulai condong mengincar sunset di balik punggung pegunungan sekitar Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa, paparannya masih terasa menyengat kulit. Satu-satunya jalan desa yang menjadi penghubung Lembang Ratte menuju Lembang Pondingao masih berupa tanah berdebu. 

Tiupan angin sesekali menyejukkan kulit dibalik gemuruh jeram sungai Masuppu' dan gemerisik dedaunan di sepanjang jalan. Beruntunglah akses jalan itu landai dan hanya sesekali memiliki jalan menanjak santai. 

Boleh dikatakan bahwa panas terik masih sangat terasa dalam perjalanan kami. Canda tawa masih sesekali terlontar sebagai hiburan menyusuri jalanan Lembang Ratte. Suasana kampung sepanjang jalan banyak mengobati gerah perjalanan. Kampung Ratte menyerupai perkampungan di daerah pesisir.

Ribuan petak sawah tersusun rapi dengan pinggiran kompleks yang dipenuhi pohon kelapa. Ratusan itik pun bergerombol memenuhi pematang sawah yang habis panen. Unik, ada kampung dengan pohon kelapa dan swah mendominasi di balik punggung pegunungan yang membatasi provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 

Selepas mengikuti hajatan pernikahan secara adat warga lokal di kampung Ratte, kami harus kembali ke posko Kuliah Kerja Nyata. Jalan santai bukan karena lomba sedang saya jalani bersama 11 orang perserta KKN dari Universitas Kristen Indonesia Toraj. Kami sedang dalam perjalanan menuju ke posko KKN yang ada di Lembang (desa) Belau Utara, Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja. Menemami kami dalam perjalanan pulang adalah seorang bapak yang kami tahu ia adalah guru SD dan tokoh gereja di Belau Utara. 

Perjalanan hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki. Motor hanya beberapa saja, sisanya menggunakan kuda. Jangan tanyakan ada mobil. Hanya jenis hardtop yang bisa pamer muka di Kecamatan Masanda. Itu pun hanya beberapa saja dan hanya dimiliki oleh orang-orang berduit di sana.

Namanya KKN di kampung, manakala ada hajatan ya sudah pasti banyak pemberian pihak keluarga atau dari warga sekitar untuk kami bawa pulang. Kami semua mendapatkan bungkusan berisi potongan daging besar-besar yang sudah masak, ada juga yang masih mentah. Selain itu, ada paket bungkusan kue, kopi dan seekor ayam betina. 

Barang bawaan itu pada akhirnya terlihat berat juga. Apalagi jarak perjalanan kami kurang lebih 12 kilometer harus ditempuh dengan jalan kaki. Tanpa diduga seorang warga lokal di Lembang Belau yang juga ikut hajatan pernikahan menawarkan bantuan untuk membonceng sebagian barang hingga ke jembatan yang ada di bawah pasar Ponding.

Satu buah karung ukuran sedang dinaikkan di bagian belakang, sisanya bergelantungan di bagian depan motor. Ayam betina yang diberikan kami juga ikut naik motor. Jadinya, beban perjalanan sedikit berkurang.

Suasana gerah dan haus mulai menerpa kami. Kios penjual jarang juga. Kalau pun ada, hanya beberapa ekor anjing yang menungguinya. Penghuni rumah masih di lokasi hajatan. Ya, maklum acara di kampung pastinya dihadiri oleh seantero warga kampung. Jadinya, perkampungan pun soelah sunyi ditinggal penghuninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun