Ambisi treble winners dan invicibles Alonso terhenti pula. Selain juara Bundesliga, Alonso juga memenangkan DFB Pokal 2024 sebelum bersua Atalanta.Â
Perjalanan sejarah untuk pelatih Xabi Alonso pun terhenti oleh ketangguhan Gian Piero Gasperini. Atalanta pun menjadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Leverkusen musim ini.Â
Ringkasan Pertandingan
Leverkusen memulai laga dengan ambisi sama dengan Atalanta, mampu memenangkan laga ini. Sebuah umpan lambung Granit Xhaka ke pertahanan Atalanta mampu ditepis Juan Musso.
Ademola Lookman membuka keran gol Atalanta pada menit ke-12. Menerima umpan terobosan Davide Zappacosta, Lookman menyambar bola dengan kaki kirinya dan memperdaya kiper Matej Kovar.
Gol kedua Lookman tercipta dengan luar biasa. Melalui solo run, ia meliuk-liuk sebelum melepaskan tembakan keras terukur dari luar kotak penalti yang menembus deretan pemain belakang Leverkusen dan menjebol gawang Matej Kovar.
Charles De Katelaere hampir saja mencetak gol di menit ke-42. Kali ini tembakan keras kaki kirinya mampu ditepis kiper Leverkusen. Leverkusen pun tetap berusaha mengejar gol lewat kombinasi Florian Wirtz dan Alex Grimaldo pada menit ke-64.Â
Hattrick Lookman tercipta lewat skema mirip gol kedua. Tetapi kali ini ada andil Gianluca Scamacca. Umpannya dikonversi menjadi gol oleh striker bernomor punggung 10. Lookman kembali meliuk-liuk sebelum melepaskan tembakan keras dalam kotak penalti Leverkusen.
Kedua kaki Lookman benar-benar efektif dalam laga final ini. Tiga gol yang dicetaknya, dua dari kaki kiri dan sarmtu sepakan kaki kanan, semuanya berkelas dunia. Tiga gol indah tercipta.
Meskipun menguasai penguasaan bola, Leverkusen kalah agresif sepanjang laga. Para pemain Xabi Alonso tak mampu menciptakan peluang efektif yang mengancam gawang Juan Musso.
Florian Wirtz, J. Frimpong, Alex Grimaldo, Granit Xhaka, Patrick Schick hingga Victor Boniface tak bisa berbuat banyak. Di sisi lain, pertahanan Atalanta dengan tiga bek Djimsiti, Hien dan Kolasinac sangat kokoh.Â