Tana Toraja memiliki beragam sajian kuliner. Bahan baku makanan tradisional lokal Toraja adalah yang paling mendominasi. Terlebih warga Toraja cenderung menyukai makanan pedas. Kuliner lokal pun menawarkan setiap makanan dengan sajian cabe sebagai campurannya.
Seiring banyaknya warga pendatang di Toraja, maka lahir pula puluhan warung makan dengan ciri khas daerah asal para pendatang. Warung-warung inilah yang banyak menawarkan warung makan halal di Toraja.
Harus dipahami bahwa Toraja mayoritas Kristen, sehingga kulinernya pun dominan mengacu pada latar belakang warga setempat. Dalam hal ini, kemampuan lirerasi terkait warung makan bagi warga non Kristen ketika berkunjung ke Toraja diwajibkan agar tidak salah masuk warung makan.Â
Ada satu lapak atau warung makan halal yang selama ini menjadi ikon dan favorit warga Toraja jika berbicara makanan non Toraja. Namanya warung sate Madura Faris. Warung ini selalu padat pengunjung setiap hari. Bahkan, kadang baru jam 7 malam, sate yang dijual sudah habis.Â
Bukan hanya warga pendatang yang menjadi pelanggan setia warung sate ayam ini. Warga lokal pun menggandrungi sajian sate ayam khas Madura.Â
Antrian pembeli sate dimulai ketika menjelang petang. Karena lapak kecil maka antrian pun kadang lama. Saya sudah puluhan kali ikut mengantri membeli sate, tapi kehabisan stok. Agar lebih aman, bisa mendapatkan sate, biasanya dipesan lebih awal.
Sesuai dengan nama warungnya, sajian utama sate Madura Faris adalah sate ayam. Penampilannya sederhana saja. Seperti sate pada umumnya. Potongan kecil daging ayam ditusuk dan dipanggang di atas bara api dengan bantuan kipas angin kecil. Karena panggangan juga berujuran mini, maka hanya puluhan tusuk sate yang selesai dibakar pada satu sesi pemanggangan sate.
Aroma khas sate ketika dipanggang sudah mengundang selera makan. Â Setelah sate matang, disiram dengan saus khas sate Madura, yakni saus kacang. Untuk sensasi pedas bisa ditambah saus cabe. Saus kacangnya manis dan gurih.Â
Pelayan warung sate biasanya menawarkan sate pakai lontong. Jadi, Pembeli bisa menambahkan lontong jika berminat.Â
Berbicara tentang harga, satu tusuk sate berisi tiga irisan daging ayam dihargai dua ribu rupiah. Sekali lagi, sate ini sederhana saja, tetapi sangat padat pembeli setiap hari.Â
Menjelang malam, empat meja panjang dalam warung ini penuh oleh pengunjung. Sementara di bagian depan, antrian pembeli juga banyak.
Di samping menjual sate ayam, warung Faris juga menawarkan soto ayam Madura. Pengunjung bisa membeli sate untuk dibawa pulang atau langsung makan di warung.
Setiap hari, warung makan sate Madura Faris buka dan melayani pembeli sejak pukul 3 sore hingga menjelang tengah malam. Warungnya berukuran kecil, sekitar 3 x 4 meter saja.
Di kota Makale, hanya ada dua lapak penjual sate, yakni sate Faris yang ada di sekitar Plaza Kolam Makale. Satu lapak lagi ada di depan kantor Telkom, pertigaan menuju objek wisata Patung Yesus, Burake. Tetapi, sate Faris yang paling laris.Â
Dulunya, sejak masa kuliah tahun 2003 hingga akhir tahun 2023, lapak sate Faris memanfaatkan pos ronda yang ada di ujung jembatan perempatan  kota Makale. Perkiraan saya, pemilik lapak sate ayam Faris sudah ada sebelum tahun 2000.Â
Gerobak sate parkir di depan pos ronda dan pengunjung makan dalam pos ronda yang berukuran 1,5 x 2 meter. Sesak dan berkeringat, pengunjung antri buat makan sate ayam ditambah satu mangkuk soto ayam hangat.Â
Lebih dari dua puluh tahun, sate Faris yang menjadi penjual sate pertama di kota Makale menjadikan ikon ujung jembatan dan pos ronda sebagai tanda bagi pencari sate di Tana Torajam Memasuki tahun 2024, lapak sate Faris pindah sekitar 10 meter dengan menyewa sebuah kolong rumah.
Orang Toraja juga memiliki sate khusus dengan potongan yang lebih besar. Tapi, sekali lagi sate ini hanya dijajakan bagi warga khusus.Â
Lokasi warung makan sate Madura Faris sangat mudah didapatkan ketika berkunjung ke Tana Toraja. Berada di pusat kota Makale, di depan plaza kolam Makale. Dari arah kota Makassar, memasuki perempatan plaza kolam Makale, warung ini ada di sebelah kiri menghadap ke utara, ke arah gedung DPRD kabupaten Tana Toraja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H