Ia nampak tak kenal lelah, selalu penuh semangat mengumpulkan berbagai jenis sampah yang ada disekitar tamu dan rombongan keluarga yang datang melayat atau "tongkon." Wajah sangar, rambut gondrong ikal diikat dan perawakan tinggi besar ternyata memuat motivasi kerja yang luar biasa.Â
Di sela-sela aktifitasnya membersihkan lokasi setiap hari, panitia pelaksana upacara Rambu Solo' dan rumpun keluarga sesekali memberikan sebungkus rokok kepadanya. Lalu pada sesi "mantawa saran," ia juga mendapatkan bagian berupa sejumlah uang dan beberapa potong daging kerbau.Â
Hingga pada hari terakhir pelaksanaan upacara Rambu Solo', lokasi tetap terjaga kebersihannya. Hampir tidak ada bau menyengat sampah dan kotoran hewan. Luar biasa kinerja dan peran yang dijalankannya. Ia bukanlah petigas kebersihan dari Pemda atau kelurahan setempat. Ia adalah pemuda sekitar kampung yang sudah melakoni pekerjaan tersebut sejak lama dengan iklas tanpa meminta imbalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H