Program Indonesian-Korean Teacher Exchange (IKTE) 2024 sedang menyelenggarakan seleksi kepada 38 calon peserta. Ditjen GTK Kemdikbudristek selaku penyelenggara awalnya memanggil 40 calon peserta yang telah lolos seleksi administrasi tahap pertama. Tetapi 2 orang mengundurkan diri dan tak datang di Hotel Horison Ciledug, Jakarta Selatan.
Kegiatan seleksi IKTE berlangsung selama 4 hari, yakni 29 April hingga 2 Mei 2024. Setelah calon peserta menyelesaikan tes bahasa Inggris di hari pertama, mereka wajib mengikuti psikotes pada hari kedua. Sebanyak 3 sesi psikotes mereka lewati.
Pada hari yang sama, dilanjutkan dengan salah satu tes utama IKTE 2024, yakni resentasi seni budaya dan wawancara. Kedua tes ini berlangsung di empat ruangan pada lantai 2 Hotel Horison.Â
38 peserta tersisa dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK terbagi ke dalam dua kelas dengan penguji berbeda-beda. Pada tes presentasi seni budaya, 19 peserta menggunakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing. Kostum yang ditampilkan menunjukkan miniatur Indonesia dari sisi keragaman budaya.Â
Aneka corak, bahan, model, gaya dan cara presentasi seni telah menunjukkan kekayaan Indonesia, khususnya dari wilayah tengah dan timur Indonesia. Penampilan maksimal para calon peserta IKTE 2024 dari para guru-guru terbaik ini sekaligus memberikan gambaran pluralisme Indonesia.
Ada pakaian khas Bali, Kupang, Rote, Alor, Bajawa, Maumere, Sumba, Ternate, Gorontalo, Dayak, Makassar, Bugis, dll. Yulius Roma Patandean yang berasal dari Tana Toraja menggunakan pakaian khas Toraja, seppa tallu  buku (celana), baju do'doan (pakaian), sambu' (sarung) dan taliga' (ikat kepala).
19 orang calon peserta IKTE 2024 menuntaskan presentasi dan wawancara seputar seni budaya dan kuliner khas daerah. Provinsi Sulawesi Selatan mengirimkan 6 guru sebagai calon peserta IKTE 2024. Terdiri atas 1 orang guru dari jenjang pendidikan dasar dan 5 guru dari jenjang pendidikan menengah.
Mewakili Tana Toraja, Yulius Roma Patandean mempresentasikan tarian pa'tirra', permainan tradisional ma'timba dan kuliner pa'piong bale karappe. Tarian dan permainan tradisional ditampilkan langsung di depan dewan juri.
Muhammad Jufrianto dari SMAN 3 Takalar adalah perwakilan pertama dari Sulawesi Selatan yang mempresentasikan seni dan budaya khas Takalar. Ia menampilkan tarian Cule Lipa', tarian Gandrang Bulo yang dipadukan dengan permainan tradisional Dende-Dende. Selain itu, bapak Jufrianto yang akrab disapa Daeng Anto juga menampilkan kuliner khas Mi Titti'.