Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Refleksi Perjalanan Pendampingan Individu Program Pendidikan Guru Penggerak di Wilayah Terisolir Tana Toraja

26 April 2024   19:04 Diperbarui: 27 April 2024   19:37 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan menanjak dan berbatu menuju Simbuang. Sumber: dok. pribadi. 

Kelangsungan proses pembelajaran pada umumnya terganggu pada hampir semua jenjang sekolah di Simbuang. Kondisi di mana para guru kembali ke kampung atau ke kota, menjalankan tugas di luar Simbuang, kadang perjalanan pulang kembali ke Simbuang terganggu oleh tidak kondusifnya jalan untuk dilewati. 

Terlebih pada waktu musim hujan tiba. Kelas-kelas pasti banyak yang kosong tanpa guru. Hanya satu dua guru yang mengemban tugas mengontrol sekolah. Umumnya mereka adalah guru honorer dan ASN PPPK. 

Para guru terhambat jalannya karena tanah longsor di hampir seluruh titik jalan menuju Simbuang. Seperti yang terjadi pada bulan April 2024. Kelas-kelas banyak yang tak mendapat layanan guru. Para guru harus menunggu jalan ang tertutup bisa dilalui kembali. 

Kerjasama warga melintasi tanah longsor. Sumber: Rendy
Kerjasama warga melintasi tanah longsor. Sumber: Rendy

Ada beberapa yang memaksa lewat dengan bantuan warga lokal atau rekan seperjalanan mengangkat motor yang terjebak bebatuan besar, pohon tumbang dan lumpur. Tuntutan tanggung jawab berjalan bersama dengan taruhan nyawa melintasi jalan yang masih labil longsor dengan sisi kanan jurang menganga. 

Jika diberikan bobot, 50% kondisi jalan adalah tantangan berat dan 50% berikutnya adalah kehidupan masyarakat lokal yang masih dipengaruhi dengan kuat oleh aliran kepercayaan (alukta) atau agama Hindu Dharma Toraja. 

Adat istiadat dan budaya setempat sering menjadi bahan cerita mistis para guru pendatang yang ditempatkan di Simbuang. Cerita dari mulut ke mulut yang berlangsung turun-temurun pula yang banyak memberikan rasa takut kepada guru untuk mengabdi di Simbuang. Padahal, semua itu adalah faktor pengaruh kehidupan warga lokal yang masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya. 

Inilah kondisi dan tantangan sebagai guru di wilayah kecamatan Simbuang. Harus memiliki jiwa besar dan semangat pelayanan yang tulus agar bisa bertahan di Simbuang yang terpencil, terjauh dan terluar dalam wilayah administrasi pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun