Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kalahkan Korea Selatan Lewat Adu Penalti, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024

26 April 2024   03:57 Diperbarui: 26 April 2024   05:56 2052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses gol roket Rafael Struick. Sumber: X @FaktaSepakbola

Timnas U23 Indonesia akhirnya mampu menciptakan sejarah di perhelatan Piala Asia U23 2024. Indonesia lolos ke babak semifinal usai mengalahkan Korea Selatan lewat babak adu penalti dengan skor 10-11. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 2-2 sepanjang 2x45 menit waktu normal dan 2x15 menit extra time.

Lolosnya timnas U23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U23 Qatar 2024 sekaligus membuka peluang Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024.  

Selanjutnya, di fase 4 besar nanti, Indonesia akan menghadapi pemenang antara Arab Saudi kontra Uzbekistan.

Selain faktor pelatih Shin Tae-yong, Rafael Struick, Ernando Ari, Justin Hubner, Rizky Ridho dan Pratama Arhan adalah sosok pemain penting kemenangan Indonesia atas Korea Selatan.

Pertandingan babak perempatfinal antara timnas U23 Korea Selatan melawan timnas U23 Indonesia menjadi pertandingan yang mengesankan untuk pecinta bola Indonesia. Unjuk kualitas, adu gengsi, drama, intrik, saling berbalas gol dan diwarnai kartu merah. 

Pada laga yang digelar di stadion Abdullah bin Nasser bin Khalifa, Qatar (Jumat dini hari WIB, 26/4/2024), pelatih Shin Tae-yong menunjukkan kapasitasnya di laga melawan negaranya sendiri. 

Secara umum, kualitas permainan timnas U23 Indonesia sudah berada pada level dunia. Kolektifitas sudah nampak, tetapi perbaikan ada pada konsistensi kemampuan fisik di babak kedua. Nampak sekali, para Garuda Muda kedodoran oleh fisik sejak pertengahan babak kedua. 

Babak Pertama

Timnas U23 Indonesia mengawali babak pertama dengan baik. Pemain bermain lepas dan lugas. 

Korsel sempat mencetak gol pada menit ke-7. Beruntung bagi timnas Merah Putih, analisis VAR membatalkan gol Korsel. Pemain negeri ginseng berasa dalam posisi offside.

Setelah kondisi kembali pada skor 0-0, permainan Garuda Muda mulai menemukan ritmenya. Rio Fahmi, Witan Sulaiman, Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick mulai menebar ancaman ke pertahanan Korsel. 

Rafael Struick kemudian membuka keran gol Merah Putih. Ia mencetak gol spektakuler pada menit ke-15. Dalam posisi dikawal dua pemain lawan di depan kotak penalti, ia melepaskan tembakan melengkung menuju tiang jauh yang tak mampu dihalau kiper Korsel, J. Baek. Skor 0-1 untuk Indonesia. 

Rafael Struick kembali berperan pada sebuah peluang emas Garuda Muda pada menit ke-31. Kombinasi permainan dengan Marselino Ferdinan lewat umpan tumit indah menghasilkan peluang yang gagal dikonversi oleh Marselino.

Ini adalah sentuhan bola kelas dunia yang dimainkan Struick. 

Proses gol roket Rafael Struick. Sumber: X @FaktaSepakbola
Proses gol roket Rafael Struick. Sumber: X @FaktaSepakbola

Komang Teguh tampil apik menjaga pertahanan. Salah satu penyelamatan gemilang yang adalah ketika sukses melakukan blok terhadap tendangan keras pemain Korea pada menit ke-43. 

Akan tetapi ketangguhan Komang justru berbuah gol buat Korsel dia menit kemudian. Sebuah sundulan jarak dekat pemain Korsel membentur kepala Komang yang membuat bola berubah arah dan mengecoh kiper Ernando Ari. Taeguk Warriors muda pun menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Komang Teguh pada menit ke-45. 

Gol ini adalah peluang pertama yang diciptakan Taeguk Warriors muda sepanjang babak pertama. 

Euforia Korsel menyamakan kedudukan  hanya berlangsung beberapa menit saja. Rafael Struick kembali menjadi sosok mengerikan bagi pertahanan Korsel. Struick mencetak brace pada menit ke-45+4. Ia memanfaatkan umpan jarak jauh Ivar Jenner yang diterimanya di depan kiper Korsel. Dikawal dua bek lawan, Struick mampu mengecoh J. Baek. 

Struick hampir saja mencetak hattrick pada menit ke-45+7. Tembakan kerasnya yang membelokkan bola tendangan keras rekannya di kotak penalti lawan masih bisa ditepis kiper J. Baek. 

Babak pertama berakhir dengan skor 1-2 untuk keunggulan timnas U23 Indonesia. 

Catatan penting di babak pertama adalah anak asuh Shin Tae-yong mampu menguasai pertandingan, yakni penguasaan bola mencapai 52%. Dari segi penciptaan peluang, Rizky Ridho dkk membuat 7 peluang dengan 3 diantaranya mengarah ke gawang. Sementara Korsel yang unggul segalanya hanya mampu membuat sebuah peluang. 

Catatan berikutnya adalah gawang Korsel berhasil dijebol oleh lawan. Korsel sendiri tak pernah kebobolan selama babak penyisihan grup hingga Rafael Struick menjebol gawang J. Baek dua kali. 

Pergerakan khas striker diaspora ini sangat bebas, lincah dan lugas. Ia benar-benar matang sebagai alumnus kompetisi Eropa.

Babak Kedua

Pada babak kedua, pelatih Shin Tae-yong mengganti bek Komang Teguh dengan bek M. Ferrari. Memang Komang kurang berkembang di babak pertama, tetapi ia tetap diapresiasi meskipun ia telah mencetak gol ke gawang sendiri.

Timnas U23 Indonesia menghasilkan empat peluang berturut-turut di 15 menit babak kedua berjalan. Rafael Struick membuka peluang pada menit ke-53. Rizky Ridho yang menggiring bola melepaskan umpan yang disambut sepakan first time Struick, tetapi masih melebar. 

Kemudian umpan cut back Rio Fahmi pada menit ke-55 disambut sepakan Witan Sulaiman yang juga belum mengarah ke gawang. Selanjutnya, kembali Rafael Struick membuka peluang yang masih melambung sedikit di atas gawang J. Baek. 

Lalu, serangan balik lewat kaki Marselino Ferdinan di menit ke-57 masih bisa dihalau J. Baek. 

Kapten Rizky Ridho menjadi sosok penting pertahanan Merah Putih di babak kedua. Ia membuat penyelamatan gemilang pada menit ke-59. Ia berhasil memblok tendangan keras pemain Korsel. 

Malapetaka menimpa Korsel ketika harus kehilangan pemain bernomor punggung 6, Y. Lee yang menerima kartu merah. Sebelumnya ia menghantam lutut Justin Hubner pada menit ke-67. Kartu kuning diberikan. Akan tetapi, analisis VAR membuat wasit mengeluarkan kartu merah buat Y. Lee. 

Kartu merah ini adalah keuntungan buat pasukan Shin Tae-yong. Hanya saja, pelatih Korsel, Hwang Sun-hong mampu membuat perubahan strategi. Korsel justru banyak menekan gawang Ernando Ari. Terhitung tiga kali peluang Korsel tercipta. Pemain Korsel sepertinya mendapatkan instruksi untuk lebih banyak berasa di pertahanan Indonesia. 

Bermain 10 pemain, permainan Korsel lebih hidup dan kolektif. Sementara permainan timnas Indonesia justru menurun dan banyak ditekan lawan. 

Ernando Ari melakukan penyelamatan gemilang lada menit ke-75. Ia melakukan halauan dari sepak pojok Korsel yang langsung mengarah ke gawang. 

Serangan balik cepat Indonesia kembali menciptakan peluang dari kaki Rafael Struick pada menit ke-77. Kali ini tendangan kerasnya ditangkap dengan baik oleh J. Baek. 

Serangan balik cepat ini pula yang membuat Korsel mampu menyamakan kedudukan di menit ke-84. Y.Hong merespon pergerakan cepat striker Korsel bermomor punggung 11, S.B. Jeong tak mampu dihalau bek Merah Putih hingga menjebol gawang Ernando Ari. Poros pertahanan Fajar dan Pratama Arhan berhasil ditembus oleh Jeong. Gol ini sempat dicek VAR dan akhirnya disahkan wasit. Skor 2-2.

Tambahan waktu 10 menit injury time babak kedua kemudian menjadi babak final kedua tim untuk mencetak gol dan memenangkan laga. 

Korsel kembali menerima kartu merah. Kali ini, sang pelatih Hwang Sun-hong yang diusir wasit karena melontarkan protes keras. Peluang untuk memenangkan pertandingan kembali memihak anak didik Shin Tae-yong. 

Sekali lagi, Taeguk Warriors muda menguasai permainan. Peluang terakhir pun diciptakan Korsel di penghujung injury time babak kedua. 

Waktu normal 2x45 menit berakhir dengan skor imbang 2-2. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak extra time 2x15 menit. 

Catatan pada babak kedua adalah keputusan Shin Tae-yong melakukan rotasi kurang efektif, meskipun strateginya adalah merespon situasi. Selain mengganti Komang dengan Ferrari, ia juga melihat celah di pertahanan ketika Rio Fahmi terlihat mulai kedodoran. Fahmi pun digantikan oleh Fajar Faturrahman. Poros pergantian inilah yang dieksplorasi oleh pemain Korsel di babak kedua. 

Para pemain timnas U23 Indonesia tak mampu memanfaatkan sejumlah peluang yang tercipta di babak kedua. Kemudian, tak mampu mengembangkan permainan saat Korsel hanya bermain dengan 10 pemain. 

Babak Extra Time

Kondisi fisik berpengaruh pada babak ini. Permainan kedua tim tak banyak berkembang. Unggul jumlah pemain, masih memberikan asa kepada para pemain dan pecinta bola tanah air. 

Pelatih Shin Tae-yong melakukan pergantian pemain pada 2 pemain sekaligus. Fajar Faturrahman yang masuk di babak kedua akhirnya digantikan oleh Kelly Sroyer yang berposisi sebagai penyerang dan Ivar Jenner digantikan oleh Arkhan Fikri. 

Pergantian ini menandakan bahwa Shin Tae-yong ingin anak asuhnya tampil lebih menyerang. 

Babak pertama extra time tak menciptakan gol dari kedua tim. Skor masih 2-2.

Memasuki babak kedua extra time, Shin Tae-yong kembali melakukan pergantian pemain, yakni penyegaran di lini serang. Striker Witan Sulaiman digantikan oleh Ramadhan Sananta.

Efek masuknya Sananta membuat Garuda Muda menciptakan 3 peluang sekaligus lewat tembakan keras Justin Hubner, Kelly Sroyer dan sundulan Sananta.

Nathan Tjoe-A-On hampir saja mencetak gol pada menit ke-114. Tembakan kerasnya dari luar kotak penalti masih melambung sedikit di atas gawang. Ini adalah peluang pertama pemain SC Herenveen di sepanjang laga.

Ramadhan Sananta juga memiliki peluang di menit ke-117. Sundulannya masih melambung. Sementara kemudian, eks striker PSM Makassar ini juga memiliki sundulan yang belum on target.

Kembali babak ini tak menciptkan gol. Full time dengan skor 2-2. 

Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti untuk menentukan pemenang yang akan melaju ke babak semifinal.

Adu Penalti

Adu mental para eksekutor dan faktor keberuntungan mewarnai babak adu penalti.

Korsel mengambil kesempatan pertama menendang. Ernando Ari tampil perdana menghadapi babak adu penalti dalam karir profesionalnya di level internasional.

M. Kim. Gol. Korsel 1-0 Indonesia

Ramadan Sananta. Gol. Korsel 1-1 Indonesia.

K. Lee. Gol. Korsel 2-1 Indonesia.

Pratama Arhan. Gol. Korsel 2-2 Indonesia.

J. Hwang. Gol. Korsel 3-2 Indonesia.

Rafael Struick. Gol. Korsel 3-3 Indonesia.

S. Paik. Gol. Korsel 4-3 Indonesia.

Marselino. Gol. Korsel 4-4 Indonesia

J. Byeon. Gol. Korsel 5-4 Indonesia.

Justin Hubner. Gagal. Korsel 5-4 Indonesia. (Dianulir VAR)

Justin Hubner. Gol. Korsel 5-5 Indonesia.

S. Kang. Gagal. Ditepis Ernando Ari. Korsel 5-5 Indonesia.

Arkhan Fikri. Gagal. Melenceng. Korsel 5-5 Indonesia.

S.B. Jeong. Gol. Korsel 6-5 Indonesia.

Kelly Sroyer. Gol. Korsel 6-6 Indonesia.

Y. Hong. Gol. Korsel 7-6 Indonesia.

Rizky Ridho. Gol. Korsel 7-7 Indonesia.

H. Cho. Gol. Korsel 8-7 Indonesia.

M. Ferrari. Gol. Korsel 8-8 Indonesia.

J. Baek. Gol. Korsel 9-8 Indonesia.

Ernando Ari. Gol. Korsel 9-9 Indonesia.

K. Min Hu. Gol. Korsel 10-9 Indonesia.

Ramadhan Sananta. Gol. Korsel 10-10 Indonesia.

K. Lee. Gagal. Ditepis Ernando Ari. Korsel 10-10 Indonesia.

Pratama Arhan. GOLLLLLL! Korsel 10-11 Indonesia.

Full time 2-2 (10-11)

Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U23 Qatar 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun