Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Drama dan Sejarah Warnai Scudetto Ke-20 Inter Milan

23 April 2024   07:14 Diperbarui: 24 April 2024   08:03 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Theo Hernandez dari AC Milan dan Denzel Dumfries dari Inter masing-masing mendapat espulso pada menit ke-90+3 karena bentrok di antara keduanya. 

Milan makin menderita ketika Davide Calabria juga mendapat kartu merah pada menit ke-90+7. Padahal, saat itu merupakan peluang Milan menyamakan kedudukan karena mendapat sepakan pojok. Calabria terlihat melakukan gerakan tangan terhadap wajah Davide Frattesi. Gelandang Inter terkapar. Tensi kembali memanas. Kartu merah langsung buat Calabria.

Usai kartu merah dan sepakan pojok terkahir Milan, Andrea Colombo meniup peluit  panjang tanda laga berakhir. San Siro pecah oleh gemuruh perayaan scudetto Inter Milan.

AC Milan tak akan pernah melupakan sejarah pertama kalinya, Inter Milan merayakan scudetto di San Siro. Selaku tuan rumah, AC Milan menguasai. Penguasaan bola, penciptaan peluang dan tembakan ke arah gawang semuanya berpihak kepada tuan rumah AC Milan.

Tekanan bahwa pasukan Stefano Pioli setidaknya bisa menunda pesta juara Inter justru membuat Inter lebih tenang dalam merespon serangan Milan. Inilah yang terjadi kemudian ketika Acerbi dan Thuram sukses membawa Inter unggul 0-2 sebelum Tomori memperkecil kedudukan.

Drama kartu merah lebih pada tensi bahwa publik Milan tak menerima Inter merayakan scudetto di San Siro. 

Pelatih Inter, Simone Inzaghi. Sumber: X @Inter
Pelatih Inter, Simone Inzaghi. Sumber: X @Inter

Gelar yang manis dan bersejarah untuk Inter Milan. Dua bintang emas segera menghiasi jersey Inter sebagai tanda telah mengoleksi 20 gelar scudetto. 

Inter Milan terakhir kali merasakan scudetto pada masa kepelatihan Antonio Conte pada musim 2020-2021.

Bagi pelatih Simone Inzaghi, ini momentum bersejarah. Ini adalah scudetto pertamanya sebagai pelatih. Gelar perdana juara liga pula sebagai manajer Inter. Inzaghi pun melengkapi pencapaiannya sebagai salah satu pelatih yang sukses di Inter. Gelar juara kompetisi domestiknya telah lengkap.

Simone Inzaghi sudah membawa Inter juara Coppa Italia pada musim 2021-2022 dan 2022-2023. Selanjutnya, ia juga membawa La Beneamata juara Piala Super Italia selama tiga musim berturut-turut, yakni 2021, 2022 dan 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun