Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Derita Warga Kecamatan Simbuang di Musim Hujan

24 April 2024   15:41 Diperbarui: 27 April 2024   09:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga diangkut menggunakan tandu ke rumah sakit. Sumber: Rendy

Musim hujan mungkin menjadi berkah bagi warga di tempat lain. Namun, tidak bagi warga Kecamatan Simbuang, Tana Toraja. 

Intensitas curah hujan yang tinggi membuat akses jalan provinsi dari kota Makale menuju Kecamatan Bittuang tertutup total. Sudah dua minggu lebih, akses jalan tak bisa dilewati kendaraan. 

Lembang (desa) Makkodo adalah wilayah paling parah yang terdampak hujan deras. Kurang lebih 9 titik longsor terjadi di sepanjang ruas jalan. 

Tertutupnya jalan oleh tanah longsor dan pohon tumbang membuat lumpuh mobilitas warga Simbuang. Hingga seorang warga yang sakit harus ditandu sejauh 8 kilometer dari Makkodo menuju perbatasan Kecamatan Bonggakaradeng untuk bisa mencapai kendaraan roda empat agar bisa membawa pasien ke RSUD Lakipadada.

Titik longsor terparah di jalan poros Simbuang. Sumber: Rendy
Titik longsor terparah di jalan poros Simbuang. Sumber: Rendy

Tak ada cara lain yang ditempuh warga selain menandu pasien. Para pria bergantian menggotong pasien menembus sulitnya medan jalan yang tertutup longsor, pohon tumbang dan bebatuan.

Akses jalan yang tertutup juga membuat sulit penyaluran kebutuhan warga dari kota kabupaten. Sehingga resmi Kecamatan Simbuang tertutup dari dunia luar. Pun jika melewati wilayah Kabupaten Mamasa, akses jalan dari Kecamatan Mappak ke Simbuang pun mengalami kondisi yang relatif sama.

Jalan berubah menjadi sungai berbatu. Sumber: Maria Bungan
Jalan berubah menjadi sungai berbatu. Sumber: Maria Bungan

Di sepanjang ruas jalan Lembang Makkodo, kampung Leppan adalah wilayah dengan kondisi longsor paling parah. Lumpur bercampur dengan bebatuan menutupi jalan. Kontur tanah kampung Leppan memang selalu basah oleh air meskipun musim kemarau. Turunnya hujan makin membuat tanah sekitar yang berwarna kuning kecoklatan bercampur batu rawan bergerak.

Sulit bagi pemerintah lembang mendatangkan alat berat seperti buldozer dan excavator. Mengingat pada waktunyang sama, terjadi longsor yang menelan korban jiwa di wilayah Kecamatan Makale dan Makale Selatan.

Jalan trans Sulawesi di Kecamatan Bittuang menuju provinsi Sulawesi Barat juga tertutup longsor. Alat berat Polres Tana Toraja yang membuka akses jalan di sana. Ini belum termasuk tanah longsor yang terjadi di ruas jalan kabupaten, Kecamatan Rantetayo.

Selain itu, longsor dan jalan amblas juga terjadi di jalan penghubung satu-satunya ke Simbuang, yakni di Lembang Palesan Kecamatan Rembon. Sehingga alat berat milik warga, Pemda dan perusahaan terdekat fokus pada pembukaan jalan yang tertutup longsor di wilayah terdekat.

Bebatuan besar memenuhi jalan. Sumber: Maria Bungan
Bebatuan besar memenuhi jalan. Sumber: Maria Bungan

Warga Simbuang yang memberanikan diri menerobos longsorlah yang pada akhirnya menjadi sumber informasi tertutupnya akses menuju Simbuang. 

Beruntung, satu minggu setelah melaksanakan tugas pendampingan individu 6 program pendidikan Guru penggerak di Lembang Puangbembe intensitas hujan tinggi baru melanda Tana Toraja. Meskipun kala itu perjalanan saya sudah berkali-kali terhenti oleh keadaan jalan yang berubah menjadi sungai dan mulai tertutup longsor.

Jalan sedikit menanjak di sekitar kampung Leppan yang berbatu, licin dan sering menjadi lokasi saya  terjatuh baik menuju Simbuang maupun kembali, kini benar-benar bukan berupa jalan raya lagi. Kondisinya sudah berubah menjadi hamparan bebatuan yang dibawa oleh aliran air ketika hujan deras.

Jalan raya sudah tak berbentuk. Lebih menyerupai pinggir sungai penuh bebatuan. Terdapat pula batang pohon pinus yang melintang di jalan. Kondisi jalan yang berupa tebing makin membuat sulit warga melintas.

Jika ingin memaksa melintas, warga tak bisa melintas sendirian. Butuh rekan yang membantu mendorong dan mengangkat motor. Artinya, harus berkelompok minimal empat motor. Jangankan motor bebek, jenis trail pun sangat sulit lewat.

Kerja sama warga Simbuang yang baik dan kompaklah yang kini membuat mobilitas pelintas sedikit terbantu. Mereka membantu menyeberangkan motor. Tak ada permintaan tarif angkat dan dorong motor. Tak ada juga kardus minta bantuan seperti yang terjadi di sejumlah tempat di luar kabupaten Tana Toraja.

Semua riang gembira membantu orang yang terjebak lumpur. Solidaritas warga Simbuang inilah yang sejauh ini sedikit mengobati keterisolasian Kecamatan Simbuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun