Arus balik 2024 setelah perayaan Idul Fitri 2024 masih berlangsung sementara secara nasional. Kemacetan panjang terjadi di mana-mana. Bukan hanya di jalan trans penghubung antar provinsi, melainkan terjadi juga di jalur tol. Tana Toraja pun tak terlepas dari kesibukan arus balik pasca lebaran.
Kepadatan kendaraan terjadi pada tanggal 12 hingga 15 April 2024. Padatnya kendaraan diakibatkan oleh banyaknya kendaraan, baik roda dua maupun jenis mobil yang justru masuk wilayah Tana Toraja di masa arus balik. Animo warga luar Tana Toraja sangat padat berkunjung untuk menikmati akhir pekan masa libur lebaran di sejumlah objek wisata.Â
Tujuan pengunjung adalah dua ikon utama wisata Toraja saat ini, yakni kawasan wisata Ollon, Bonggakaradeng dan Negeri di Atas Awan Lolai di Toraja Utara. Ribuan pengendara motor memadati Tana Toraja pada hari Jumat dan Sabtu. Dari platform nomor, ratusan kendaraan yang datang secara berrombongan dari Kalimantan.
Kendaraan arus balik didominasi oleh plat mobil dari luar. Umumnya jenis MPV dan mini bus. Secara berkala, kendaraan yang meninggalkan kota Makale, Tana Toraja tampak berkelompok 5-20 mobil dalam satu rombongan.Â
Inilah yang sebenarnya membuat macet lalu lintas di Tana Toraja. Perpaduan kendaraan wisatawan dan kendaraan arus balik. Tambahan pula, banyaknya longsor di sekitar jalur kota kabupaten turut menambah antrian kendaraan.Â
Ada longsor di poros menuju Toraja Utara yang baru bisa lancar dilalui kendaraan pada tanggal 15 April 2024. Sistim buka tutup dari Polantas Tana Toraja digunakan untuk mengatur lalu ladang kendaraan dari kedua arah. Selebihnya diarahkan ke jalur alternatif lewat Sangalla' menuju Toraja Utara. Hanya saja, kemacetan kembali terjadi di poros Sangalla karena titik longsor dan genangan air.
Puncak arus balik di Tana Toraja terjadi pada hari Minggu. Ribuan kendaraan meninggalkan Bumi Lakipadada. Untuk menjaga terjadinya kecelakaan, petugas Polres Tana Toraja siap siaga di pintu gerbang perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Enrekang. Petugas medis dari Puskesmas pun siap siaga di sana. Terlebih, jalur di tapal batas ini sedikit licin dan becek di musim hujan karena sementara pekerjaan pelebaran jalan.
Saat ini, di masa hari pertama masuk kerja, suasana kota Makale berubah lengang. Kondisi kembali normal seperti hari biasanya. Tak ada lagi kepadatan kendaraan. Demikian pula dengan kelompok motor. Sudah sepi dari suasana parkir di sepanjang jalan trans Sulawesi.Â
Pada pertigaan jalan trans Sulawesi di kota Makale hari ini, suasana lengang. Hanya kendaraan warga lokal yang lewat. Plat-plat kendaraan dari luar hampir sudah tak ada lagi.Â
Para penjual makanan dan buah pada sejumlah titik di tengah kota juga mulai kembali ke masa normal. Tak ada lagi kepadatan mobil yang penumpangnya antri belanja.
Selain dipengaruhi oleh sudah masuknya masa kerja bagi PNS dan ASN, Tana Toraja memang minim penganut agama Islam. Sehingga, pemuda tidak sepadat daerah  lainnya.Â
Magnet sebagai objek wisatalah yang banyak mempengaruhi kepadatan kendaraan di masa arus balik. Selain itu, arus balik tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya warga pendatang yang tidak mudik. Alasan tidak mudik adalah minimnya budget karena susahnya perputaran uang selama hampir setahun terakhir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H