Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Dampak Positif Inpres Jalan Daerah di Desa

5 April 2024   21:44 Diperbarui: 7 April 2024   05:28 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan kampung yang mulus karena Inpres Jalan Desa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jalan raya adalah salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat desa selain ketersediaan air dan sumber bahan makanan. Dengan adanya akses jalan yang memadai, banyak hal yang bisa membuat pertumbuhan dan perkembangan desa mengalami perubahan drastis.

Tahun 2024 ini, saya menyaksikan sebuah program baru yang terkait dengan pembangunan jalan raya di Kabupaten Tana Toraja. Pekerjaan jalan dimulai pada bulan Februari. Pembangunan jalan ini menyasar arah ke wilayah terpencil Tana Toraja. 

Pada awalnya, kegiatan pekerjaan jalan raya dianggap sebagai proyek daerah dan dana aspirasi salah satu anggota legislatif. Pekerjaan berupa pengaspalan dan rabat beton pada kedua sisi bahu jalan. Ternyata, ketika pengaspalan telah rampung, ada tulisan besar di ujung pengaspalan yang berbunyi "Inpres Jalan Daerah Tahun 2024."

Program Inpres Jalan Daerah di desa ini sangat baik tentunya. Ini adalah aksi nyata dari Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2023 tentang Percepatan Konektivitas Jalan Daerah. Terdapat 2.873 km jalan ditambah 2.362 meter jembatan yang masuk dalam program ini.

Tana Toraja menjadi salah satu sasaran dari Inpres ini. Pekerjaan jalan sejauh ini sangat baik. Apalagi ada pemasangan rabat beton pada kedua bahu jalan. Konsep ini lebih membuat jalan beraspal menjadi awet karena tak tergerus oleh air atau tak penyok pinggirannya karena beban kendaraan.

Lebar jalan dari program ini, standar saja, yakni sesuai ukuran jalan kabupaten, 3-4 meter saja. Tak ada pelebaran hingga 12 meter layaknya jalan provinsi dan jalan nasional.

Hadirnya Inpres Jalan Daerah langsung membawa perubahan signifikan di desa. Perkampungan yang dilalui jalan langsung terlihat bersih, nyaman dipandang mata dan terutama mobilitas warga setempat menjadi sangat efisien. 

Jalan kampung yang mulus karena Inpres Jalan Desa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jalan kampung yang mulus karena Inpres Jalan Desa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Program Inpres Jalan Daerah yang sempat saya lalui dan saksikan adalah ketika saya menuju Kecamatan Simbuang terdapat di Kecamatan Bonggakaradeng, yakni di sepanjang jalan poros Lembang (desa) Poton dan seratus meter tambahan masuk Lembang Mappa'. 

Pengaspalan jalan membuat waktu tempuh ketika akan melintas menuju Kecamatan Simbuang sedikit berkurang. Sekitar 5 kilometer jalan Inpres ini akan membuat waktu tempuh melewatinya berkisar 5-10 menit saja. Padahal sebelumnya, waktu tempuh bisa 2 kali lipat lebih lama karena jalan yang berbatu dan sering tertutup longsor.

Bagi warga Lembang Poton dan Lembang Mappak, jalan beraspal sebagai akses utama menuju ibu kota kabupaten mulai mendorong geliat perekonomian ke arah yang lebih baik. 

Salah satu hasil bumi klasik di wilayah ini adalah jagung. Dengan hadirnya jalan yang beraspal akan memudahkan para pembeli jagung untuk mengangkut ribuan kilogram jagung kering warga. Sehingga tak akan ada lagi keluhan jagung rusak dimakan rayap karena tak ada pembeli. 

Selain itu, jalan yang naik akan mendorong warga setempat untuk memwsarkan sendiri hasil panen jagungnya ke pasar di kota Makale atau ke pusat pasar sayuran yakni pasar sentral Sudu di Kabupaten Enrekang. 

Pekerjaan Inpres Jalan Daerah ini juga turut melibatkan warga lokal sebagai pekerja. Mereka terlibat di bagian pemasok material berupa sirtu, batu gunung, pasir dan kerikil cipping untuk pengecoran. Selain itu, nampak pula para ibu-ibu yang berkelompok menjadi pekerja merayakan sirtu di kedua bahu jalan dengan sistim borongan per-50 meter. 

Tentu, dengan program dari presiden ini, koneksi jalan antar daerah dalam satu kabupaten bisa segera terwujud. Khusus di Tana Toraja, warga sangat berharap inpres ini mampu menghubungkan Kecamatan Simbuang dan Mappak dari dunia luar. 

Jika saat ini, proyek pekerjaan jalan sudah masuk wilayah perbatasan kecamatan Bonggakaradeng dan Kecamatan Simbuang, secara pribadi saya pun berharap pembangunan jalan bisa menyasar wilayah ekstrem Kecamatan Simbuang.

Dengan demikian, jika warga Kecamatan Bonggakaradeng dan Kecamatan Simbuang mendapatkan manfaat dan dampak positif langsung dari program ini, maka Inpres Jalan Daerah akan benar-benar mewujudkan percepatan penanganan kemantapan jalan yang diprioritaskan pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kemantapan jalan rendah. Pada sisi lain, inpres ini akan membuka ruas-ruas pengungkit pertumbuhan ekonomi dan peningkatan akses keterisolasian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun