Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Terberat Menuju Kecamatan Simbuang (Bagian 1)

26 Maret 2024   08:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   17:33 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejujurnya saya mulai was-was dan khawatir dengan perjalanan ini. Apakah saya bisa tiba di lokasi tujuan saya, UPT SMPN Satap 2 Simbuang yang ada di Lembang Puangbembe Mesakada? Beberapa kali terucap di mulut saya, "Tuhan, lindungi perjalanan saya." Inilah yang membuat saya optimis. 

Pagar pembatas jalan untuk ternak liar (sulu') di ujung Lembang Mappa'. Sumber: dokumentasi pribadi. 
Pagar pembatas jalan untuk ternak liar (sulu') di ujung Lembang Mappa'. Sumber: dokumentasi pribadi. 

Jalur tanah setelah pagar pembatas ternak masih nyaman dilewati. Ban motor tidak slip. Hanya saja, tetesan sisa hujan dari dedaunan yang menutupi jalan mulai menembus jaket saya. 

Kawan khas perjalanan ke Simbuang pun hadir di depan saya setelah beberapa puluh meter lewat pintu rimba. Satu kawanan kerbau liar menyapa saya. Satu kerbau segera menepi dan berdiri rapi dengan dua anggota rombongannya. "Permisi, ya" saya menyahuti mereka. Mata mereka seolah mengikuti dengan seksama kamera handphone yang menjepret mereka. 

Kawanan kerbau liar pertama di jalur menuju Simbuang. Sumber: dok. pribadi
Kawanan kerbau liar pertama di jalur menuju Simbuang. Sumber: dok. pribadi

Jalan tanah agak mudah saya lewati karena mengikuti jejak air yang mengalir membentuk selokan. Tapi, was-was masih menghantui pikiran saya. Sendirian menembus jalur tanpa perkampungan menuju jembatan sungai Masuppu'. Keringat dingin dan basahnya air hujan sudah menembus kulit saya. 

(Bersambung) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun