Ada alm. opa Lantang yang fasih berbahasa asing dalam berbagai bahasa, khususnya bahasa Belanda dan Inggris. Rumah beliau masih ada berdiri kokoh di bagian kanan jalan dari arah Enrekang, sekitar 50 meter setelah pintu gerbang. Ciri khas rumahnya adalah ada bangunan lumbung khas Toraja (alang) di halaman rumah.Â
Alm. opa Lantang sering bercakap-cakap dengan turis mancanegara yang singgah berfoto. Setelahnya, anak-anak yang datang berkerumun mendapat permen dari para turis. Adapun opa Lantang mendapat rokok. Inilah sedikit kenangan yang tersisa dari pintu gerbang tertua yang masih kokoh berdiri sampai hari ini.Â
Ah, inilah sedikit kenangan yang tersisa di pikiran saya dalam rangka menyambut hasil pembangunan di sekitar pintu gerbang Tana Toraja. Besar harapan bahwa pintu gerbang tua tetap dibiarkan berdiri kokoh menyambut para tamu istimewa Tana Toraja dan Toraja Utara.
Sementara bagi pemda Tana Toraja, dinas terkait dan warga lokal, mari manfaatkan peluang ini untuk meningkatkan layanan pariwisata di Tana Toraja nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H