Selama kurang lebih 5 tahun pendeta Baso melayani di perbatasan Enrekang-Tana Toraja, ia kerap juga memberikan pelatihan sederhana kepada warga Muslim yang berniat mengembangkan peternakan sapi dan kambing. Warga yang butuh pengetahuan biasanya datang ke rumah pendeta (pastori) yang ada di belakang Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani.
Pendeta Baso tak segan pula untuk memeriksa kondisi ternak warga tetangga dan menyuntiknya jika diperlukan. Ia sering dipanggil warga untuk memeriksa masa kesuburan ternak sapi dan kerbau.Â
Di kesempatan lain, jika ada kegiatan sosial seperti kesukaan dan syukuran, tanpa melalui wadah resmi, pendeta Baso berbagi informasi tentang cara mudah menyuntik ternak yang sakit, asupan gizi bagi ternak yang kurus dan malas makan, cara membuat pakan ternak dan cara mencegah datangnya penyakit ternak babi, seperti virus Afrika.
Apakah pendeta Baso menetapkan tarif atas pelayanan sosialnya? Berdasarkan pengalaman saya bersama beliau, semua tugas mengunjungi kandang ternak dilakukannya tanpa bayaran. Ia hanya meminta pengganti obat jika diperlukan. Sebagian besar layanannya bersifat gratis.
Pelayanan sosial di tengah pekerjaan bapak Baso sebagai pendeta hingga kini tetap berjalan normal. Niatnya sederhana saja, bagaimana ia bisa mengembangkan potensi ekonomi jemaat. Hasil karyanya sebagai pendeta dan mentor pengembangan ekonomi bisa dilihat di Kelurahan Salubarani, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, secara khusus warga gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani. Puluhan rumah tangga kini sukses sebagai peternak babi lokal. Jumlah ternak babi tiap rumah tangga paling kurang 10 ekor babi dewasa. Banyaknya babi warga membuat 20 persen warga Kristen di Kelurahan Salubarani kini menjadi salah satu penyuplai ternak babi siap potong dan anak babi di wilayah Toraja.Â
Begitupun dengan ternak kerbau. Pendampingan pendeta Baso kepada peternak lokal sukses membuat warga gereja dan Muslim bersemangat untuk memelihara kerbau. Jika ada kendala pada ternak, warga tinggal menelepon pendeta Baso.Â
Ketika memasuki masa pensiun dalam tiga tahun ke depan, pendeta Baso tetap akan melanjutkan niat mulianya  untuk mengembangkan potensi ekonomi warga, khususnya di bidang peternakan.