Bekerja di kebun pun saya jadikan opsi diakhiri pekan dan hari libur untuk membakar lemak. Memang tidak signifikan, tetapi ada rasa nyaman usai berkeringat.
Oleh karena hingga saat ini saya masih banyak duduk di depan laptop di sela-sela tugas pokok mengajar, maka ada caralain yang saya tempuh untuk menekan larut buncit. Apalagi saat ini berat tubuh saya sudah mencapai 75 kg dan ukuran celana melonjak drastis dalam 2 tahun terkahir. Dari nomor 34 menjadi 36.
Istri menyarankan saya untuk banyak meminum infus water. Air ini berupa rencana mentimun, jeruk atau buah lainnya. Hampir setiap hari saya meminumnya. Termasuk ketika sering ikut kegiatan pelatihan di hotel. Sasaran saya adalah infus water yang disiapkan hotel.
Mengendarai mobil sambil mengecil juga banyak berkontribusi pada perut buncit saya. Maka, infus water pun saya buat sendiri. Minimal rencananya mentimun siap dalam botol bekal air minum saya.Â
Cara berikutnya yang saya tempuh adalah rutin minum minimal segelas air hanya setiap pagi. Jika makan di warung, saya memesan jus jeruk hanyat atau air hangat. Hal ini saya maksudkan untuk menekan lemak dari makanan berminyak.Â
Berkaca dari pengalaman tidur setelah makan malam, maka wajib hal ini dihindari. Jangan langsung pergi tidur usai makan malam. Seperti kata seorang dokter umum di Toraja kepada saya, kalau makan malam sudah di atas jam 7 malam, maka sebaiknya makan secukupnya saja, tak perlu makan besar karena hanya digunakan untuk tidur. Jika makan besar, sudah pasti akan memicu perut buncit karena lemak yang masuk justru tertimbun di perut karena langsung tidur.
Terakhir, dalam dua tahun terkahir, saya rutin mengkonsumsi  kopi pahit. Entah ada pengaruhnya atau tidak pada perut buncit, tapi saya merasakannya.Â
Olahraga rutin dan mengubah kebiasaan makan sebenarnya adalah cara yang paling efektif. Akan tetapi seringkali beban pekerjaan memaksa untuk tidak mengontrol makan dan memulai kebiasaan salah dalam menikmati menu dan pola istirahat.