Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Plaza Kolam Makale, Destinasi Wisata Gratis di Pusat Tana Toraja

2 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 3 Februari 2024   06:55 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Plaza Kolam Makale di sore hari. Sumber: dok. pribadi

Kabupaten Tana Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan sejak dulu sudah dikenal sebagai tujuan wisata dengan suguhan utama keindahan panorama alam dan kegiatan budaya. Pada umumnya spot-spot wisata andalan, primadona dan ikonik di Tana Toraja letaknya ada di pinggiran kota dan pedesaan. 

Tempat wisata adalah salah satu penyumbang pendapatan asli daerah di Tana Toraja. Dengan demikian, hampir semua spot wisata yang ada, khususnya yang dikelola oleh Dinas Pariwisata, Bumdes dan swasta memasang tarif bagi pengunjung. 

Spot wisata ikonik Tana Toraja saat ini adalah Patung Yesus di Buntu Burake. Letaknya di pinggiran kota, tepatnya bagian timur kota Makale. Berjarak sekitar 2 km dari pusat kota. 

Patung Yesus dilihat dari arah terminal bus Makale. Sumber: dok. pribadi. 
Patung Yesus dilihat dari arah terminal bus Makale. Sumber: dok. pribadi. 

Namun, ada destinasi wisata yang sanggup memanjakan mata dengan tarif nol rupiah yang berada tepat di pusat Kabupaten Tana Toraja. Tempat ini telah populer dengan nama Plaza Kolam Makale. Tak perlu bayar tiket atau retribusi untuk menikmati suasana pagi, sore dan malam hari di sini. 

Plaza Kolam Makale adalah pusat keramaian warga Tana Toraja yang mendiami sekitar kota Makale. Dan dapat pula dikatakan sebagai satu-satunya tempat bagi warga kota Makale untuk berkumpul setiap hari. 

Jika datang dari arah Makassar, maka Plaza Kolam Makale akan menyambut semua pendatang di Tana Toraja. Kendaraan akan memutari plaza sebelum menuju ke Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja Utara. 

Plaza Kolam Makale menawarkan pemandangan suasana kolam buatan seukuran setengah lapangan bola. Hanya saja air mancurnya tidak menyerupai Plaza Indonesia karena tidak beroperasi disebabkan ketidakmampuan daya listrik.

Di tengah kolam Makale berdiri kokoh tokoh legenda orang Toraja, Lakipadada. Nama inilah yang disematkan kepada rumah sakit terbesar di Tana Toraja, yakni RSUD Lakipadada. 

Di bagian utara plaza disuguhkan restoran, cafe, kantor POS, kompleks kantor DPRD Kabupaten Tana Toraja, dan Patung Pahlawan Pongtiku. Pada bagian timur ada polantas Polres, Gereja Katolik Santa Perawan Maria Makale, dan Pasar Seni. Di bagian selatan berdiri megah kampus Universitas Kristen Indonesia Toraja, SD Kristen Makale 1, dan Gereja Toraja Jemaat Sion Makale 1. Di bagian barat berhadapan langsung dengan rumah dinas wakil bupati, kompleks BRI Makale, kantor veteran, dan rumah dinas Kepala Kejaksaan Negeri. 

Di bagian perbukitan sebelah barat terdapat pemandangan Gereja Toraja Jemaat Manggasa', rumah jabatan bupati Tana Toraja. Bergeser sedikit di bukit sebelah utara berdiri megah spot wisata gratis lainnya, yakni kompleks Gereja Toraja Jemaat Sion Makale 2 dan Villa Manggasa'. 

Di sebelah timur, akan nampak jelas patung Yesus di Buntu Burake dengan arah tangan memberkati kota Makale. 

Pemandangan utama di sekitar Plaza Kolam Makale adalah warga yang melakukan aktifitas jogging, lari lagi, lari sore, memancing, atau sekedar nongkrong dan jalan-jalan. Jika beruntung, pengunjung dapat pula menyaksikan kerbau petarung yang ikut berlari sore hingga malam mengelilingi kolam. Para siswa dari sekolah-sekolah terdekat pun sering menjadikan trotoar yang mengelilingi plaza sebagai tempat praktek mata pelajaran penjaskes. 

Terdapat pula beberapa pedagang kali lima penjual sate, soto, gorengan, seblak, nasi goreng, batagor, kacang rebus, bakso bakar, somay dan bakso yang beroperasi dari pagi hingga menjelang pukul 10 malam. Sesekali terdapat teriakan penjual cabe dan keripik singkong.

Pada malam hari akan ditemui satu titik penjualan minuman beralkohol khas Tana Toraja, yakni tuak di bagian barat plaza. Tak perlu risau akan ada kejadian kriminal di sekitar plaza. Ada pos lalu lintas Polres Tana Toraja di sisi timur plaza. 

Sore hari hingga malam sekitar pukul 9 malam menjadi waktu tersibuk dan sering menyebabkan kemacetan. Bukan hanya warga lokal yang memadati sekitar area kolam, tetapi juga para wisatawan lokal dari kabupaten tetangga yang datang berswafoto menikmati keindahan kerlap-kerlip lampu di sekitar plaza. Selain itu warga yang melewati kota Makale biasanya akan singgah sejenak untuk sekedar istirahat dan memanjakan mata. 

Jalur Trans Sulawesi yang mengitari Plaza Kolam Makale. Sumber: dok. pribadi
Jalur Trans Sulawesi yang mengitari Plaza Kolam Makale. Sumber: dok. pribadi

Jika merasa penat di kendaraan atau bosan di rumah saat berada di kota Makale, pilihan jalan-jalan sore di sekitar plaza bisa dicoba. Jika ingin menikmati kuliner tinggal merogoh beberapa puluh ribu rupiah untuk memilih aneka kuliner kaki lima yang ada di sekitar plaza. Duduk di sisi kolam pada sejumlah tempat duduk beton yang disiapkan Pemda bisa menjadi alternatif sambil menikmati camilan. 

Jika ingin menikmati sebagian keindahan kota Makale di malam hari, sangat disarankan untuk naik di tangga menuju Gereja Toraja Jemaat Sion Makale 1, duduk di tangga emper gedung DPRD atau naik di halaman Gereja Toraja Jemaat Manggasa'. Keindahan lampu di sekitar kolam Makale serta barisan bus AKp yang mengantri menuju kota Makassar setiap malam adalah bonus di destinasi wisata gratis Plaza Kolam Makale. 

Patung Lakipadada, Gereja Katolik Santa Perawan Maria Makale, Gedung DPRD, Gereja Sion Makale 2 dan Gedung Kampus UKI Toraja adalah background yang populer digunakan pengunjung sebagai layar swafoto. 

Terkait sampah, setiap 30 meter terdapat tiga tong sampah yang siap menampung sisa makanan dari pengunjung. Sangat tidak disarankan untuk membuang sampah ke kolam dan merusak tanaman bunga yang terdapat di sekitar plaza.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun