Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catatan Penting Permainan Impresif Indonesia Saat Dikalahkan Australia

28 Januari 2024   19:27 Diperbarui: 29 Januari 2024   15:06 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ivar Jenner berebut bola dengan pemain Australia. Sumber: REUTERS/Thaier Al-Sudan

Pertandingan pertama babak 16 besar Piala Asia 2023 mempertemukan Australia melawan Indonesia. Laga ini berlangsung di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar. Kick off pertandingan dimulai pukul 19.30 WIB. 

Timnas Indonesia menampilkan permainan impresif melawan Australia yang lebih berpengalaman dan mapan. Meskipun mampu merepotkan lawan, pada akhirnya Indonesia harus mengakhiri petualangannya di gelaran Piala Asia 2023 setelah kalah telak 4 gol tanpa balas dari The Socceros. Timnas kalah dan gagal lolos, akan tetapi tetap membanggakan atas pencapaian dan terutama visi permainan di atas lapangan.

Indonesia yang tidak diunggulkan tampil dengan jersey kebesaran merah-merah. Pelatih Shin Tae Yong melakukan perubahan strategi melawan Australia. Selama babak penyisihan grup, formasi yang diturunkan pelatih asal Korea Selatan ini lebih cenderung bertahan, maka melawan Australia yang menjadi salah satu unggulan calon juara, formasi 3-4-3 dimainkan oleh Shin Tae Yong. Formasi ini sedikit memberikan kejutan bagi pecinta bola nasional dan termasuk Australia. Tujuh pemain naturalisasi juga diturunkan sebagai starter. 

Ernando Ari masih dipercaya sebagai penjaga gawang. Tiga penghuni barisan belakang adalah trio naturalisasi, yakni Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Sandy Walsh. Empat gelandang diisi oleh Shayne Pattynama, Justin Hubner, Ivar Jenner dan Asnawi Mangkualam. Sementara, Marselino Ferdinan,  Rafael Struick dan Yakob Sayuri menjadi trio penyerang timnas.

Formasi menyerang timnas Garuda langsung tampil impresif dan melakukan gebrakan di dua menit awal babak pertama. Asnawi Mangkualam Bahar, kapten tim, langsung mengobrak-abrik pertahanan Australia. Hanya saja umpannya tak terbaca penyerang timnas, Rafael Struick. 

Para pemain starting eleven yang diturunkan bermain dengan penuh percaya diri. Mereka tenang dan terlihat sangat profesional. Aliran bola dari kaki ke kaki berjalan dengan mulus. Skill setiap pemain Garuda pun mulai terlihat. 

Rafael Struick membuka peluang pertama pada menit ke-6. Membelakangi gawang lawan, striker ADO Denhaag ini menyontek bola yang masih sedikit melambung di atas mistar gawang kiper Australia, Mathew Ryan. 

Keasikan menyerang dengan skema 3-4-3, para pemain Garuda sedikit melonggarkan pertahanan. Elkan Baggott yang sedikit maju menyerang, berhasil dieksplorasi oleh Jackson Irvine. Australia pun unggul 1-0 di menit ke-12 lewat gol bunuh diri Baggott.  Tendangan Irvine sebelumnya menyentuh kaki Elkan Baggott sehingga sedikit mengelabui Ernando Ari. 

Tertinggal satu gol tak membuat permainan timnas melempem. Para pemaian tetap leluasa memainkan bola dan menyusuri pertahanan Australia. Yakob Sayuri hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-16. Beruntung, Ryan berhasil mengamankan bola dari kejaran striker PSM Makassar tersebut. 

Sementara Rafael Struick juga bekerja keras untuk mengalirkan bola ke gawang lawan. Skill dan olah bolanya berkali-kali merepotkan pemain The Soccerros. Pengalaman bermain di liga profesional Belanda memberikan kekuatan personal bagi Struick. 

Perubahan strategi yang dimainkan timnas cukup menghibur, tetapi kelemahan dari formasi menyerang yang dipakai Shin Tae Yong adalah terbukanya pertahanan Indonesia. Berkali-kali pemain Australia dengan mudah menerobos kotak penalti Indonesia, khususnya di posisi bek kiri yang ditempati Elkan Baggott. 

Kontras dengan yang dilakukan pemain Australia, Marselino dkk sering pula melakuka  tekanan di sisi kiri pertahanan Australia. Timnas kemudian mendapatkan tendangan bebas pada menit ke-21 dari sudut kotak penalti Australia. Sayangnya, variasi yang coba dibuat Justin Hubner mampu terbaca lawan. 

Bek Sandy Walsh yang menjadi bintang di babak penyisihan grup, di laga melawan Australia tetap tampil baik di belakang. Ia kuat bertahan dan juga rajin membantu serangan. Khusus poros Walsh, agak rumit ditembus anak asuh Graham Arnold. 

Justin Hubner kembali membuka peluang lewat tembakan dari luar kotak penalti yang tepat sasaran pada menit ke-23. Akan tetapi tembakan Hubner tepat di pelukan Mathew Ryan. 

Setelah berkali-kali mencoba menembus benteng Australia, terjadi pertukaran posisi pemain Indonesia di lini serang. Pertukaran pemain di lapangan juga cukup menarik. Marselino Ferdinan bertukar posisi dengan Yakob Sayuri. Konsep ini berhasil menciptakan peluang di menit ke-39. Tetapi tendangan Sayuri lagi-lagi melambung. Menit ke-41, lewat skema permainan yang menarik, Marselino Ferdinan hampir saja menundukkan Mathew Ryan. Hanya saja, tendangan Ferdinan masih melambung. 

Australia yang tampil tenang dan terukur mengontrol bola baru bisa menciptakan peluang pertama di menit ke-45. Peluang pertama ini pula yang berbuah gol kedua untuk keunggulan The Socceros. Bek Gethin Jones kali ini yang sukses melewati hadangan Baggott dan mengirimkan umpan ke pemain bernomor punggung 6, Martyn Boyle. Sundulan gelandang klub Hibernian di Liga Skotlandia yang mengarah ke sudut sempit dan berhasil menjebol gawang Ernando Ari. Boyle berdiri bebas menerima umpan ketika kapten timnas, Asnawi agak maju ke depan dan terlambat menutup pos yang ditinggalkan Jordi Amat.

45 menit waktu normal babak pertama berjalan, Indonesia sebenarnya mampu mengimbangi Australia yang dilatih oleh Graham Arnold dan boleh dikatakan menekan lawan. Australia hanya memiliki satu peluang. Asnawi dkk mampu menciptakan 5 peluang dan satu tembakan tepat sasaran. Angkat topi buat pemain timnas Indonesia yang mampu merepotkan negara dengan rangking 25 FIFA. Berada jauh di bawah rangking Australia, yakni rangking 126 FIFA, Indonesia sanggup mengejutkan Australia.

Tambahan waktu tiga menit masih mampu dimanfaatkan pemain Indonesia merepotkan pertahanan Australia. Satu peluang pelanggaran didapatkan pemain timnas di kotak penalti Australia sebenarnya ada, tetapi VAR tidak melakukan tindakan peninjauan ulang. Babak pertama berakhir dengan skor Australia 2-0 Indonesia.

Catatan penting sepanjang babak pertama adalah formasi 3-4-3 Shin Tae Yong berhasil meredam Australia. Namun, sekali lagi, posisi Elkan Baggott menjadi sasaran empuk pemain Australia hingga berbuah dua gol ke gawang Indonesia. Perlu ada instruksi dan perubahan dari pelatih Shin Tae Yong di babak kedua. 

Memasuki babak kedua, pelatih Shin Tae Yong belum melakukan pergantian pemain, demikian pun dengan Australia. Permainan kedua tim sedikit berimbang, di mana penguasaan bola kedua tim hanya terpaut 3%. 

Pada menit ke-58, Witan Sulaiman masuk menggantikan Asnawi. Pergantian ini penting untuk meningkatkan frekuensi umpan-umpan silang ke kotak penalti Australia. 

Pelatih Australia juga melakukan pergantian pemain di menit ke-60. Dua pemain dimasukkan sekaligus. Penyerang Bruno Fornaroli digantikan oleh Mitchell Duke dan gelandang Riley McGree digantikan oleh Conor Metcalfe.

Witan Sulaiman yang baru masuk, terkapar di menit ke-61 karena mendapat sikutan di kepala dari salah satu pemain Australia. Namun, tak ada pelanggaran. Semenit kemudian, Gethin Jones melakukan pelanggaran terhadap Rafael Struick yang berbuah kartu kuning untuk Jones. 

Australia yang unggul pengalaman dan skill pemain, mulai menikmati permainan di pertengahan babak kedua.

Demi mengamankan skor, Graham Arnold menarik bek Gethin Jones yang telah mengoleksi kartu kuning dan digantikan oleh Nathaniel Atkinson pada menit ke-69. 

Shin Tae Yong mengubah formasinya menjadi 4-4-2 di menit ke-75 ketika Rizky Ridho yang berposisi sebagai bek masuk menggantikan Yakob Sayuri. 

Striker Australia, Mitchell Duke hampir saja menjebol gawang Ernando Ari pada menit ke-81. Peluang ini berawal dari kesalahan bek Indonesia. Beruntung, sontekan Duke masih melambung. 

Nathaniel Atkinson juga berkontribusi memberikan peluang bagi Australia lewat tendangan jarak jauh di menit ke-84. 

Menit ke-86, Graham Arnold kembali menggantikan dua pemain sekaligus. Gelandang Aiden O'Neill menggantikan Keanu Baccus dan penyerang Craig Goodwin menggantikan gelandang Jordan Bos. Arnold tak mau timnya bertahan. Dan terbukti, hanya sesaat masuk lapangan, Goodwin berhasil membawa Australia unggul 3-0 pada menit ke-89. Ernando Ari sempat menepis dengan gemilang sundulan pemain Australia, tetapi bola rebound jatuh di kaki Goodwin. 

Pemain Garuda belum sempat menarik nafas, Craig Goodwin menjadi kreator terciptanya gol keempat Australia lewat sundulan bek Harry Souttar pada menitk ke-91. Skor 4-0 untuk Australia. Makin sulit buat anak asuh Shin Tae Yong untuk mencetak gol dengan tambahan waktu hanya 4 menit. Peluit panjang berbunyi dan Australia melaju ke babak 8 besar. 

Penampilan impresif timnas Indonesia di laga melawan Australia sangat menghibur. Indonesia kurang beruntung saja mengalahkan pasukan Graham Arnold.

Meskipun kalah telak dari Australia, akan tetapi penghargaan setinggi-tingginya tetap wajib diberikan kepada pelatih Shin Tae Yong dan seluruh skuad timnas di Piala Asia 2023 Qatar kali ini. Asnawi dkk mampu menunjukkan kualitas permaian yang sebenarnya. Melawan tim kelas dunia seperti Australia, tetapi pemain Indonesia sanggup menampilkan sepakbola menyerang. Kalah secara terhormat dan tetap menjadi sejarah buat persepakbolaan Tanah Air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun