Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kabar Anak Pertama

25 Januari 2024   09:50 Diperbarui: 25 Januari 2024   15:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin karena terlanjur sedikit emosi dan malu karena tawa orang-orang serta sudah berjalan berlalu meninggalkan kami, Indo' Lisa hanya menoleh dan membalas.

"Dikua taek ta assalan mekutana bang. Tangku purai to' dikuan susi to'o. (Jangan asal bertanya. Saya tidak suka ditanya seperti itu.)

Kami masih tertawa mendengarnya. Pada akhirnya Pong Abner meminta maaf kepada Indo' Lisa atas pertanyaan usilnya.

Dalam percakapan dan bahasa sehari-hari orang Gandangbatu Sillanan, istilah anak jolo memiliki dua pemahaman. Pemahaman pertama, anak jolo artinya anak dari pasangan (suami/istri) pertama. Artinya, seseorang telah menikah lebih dari dua kali. Sementara pemahaman kedua, anak jolo diartikan sebagai anak pertama. 

Ini mirip pemahamannya dengan istilah anak undi yang juga bermakna ganda, yakni anak undi (anak terakhir) dari pasangan (suami/istri) terakhir dan anak undi (anak bungsu).

Frase anak jolo memang lebih dominan ke arti yang negatif dalam bahasa sehari-hari di Toraja, khususnya bagi warga Kecamatan Gndangbatu Sillanan. Orang akan lebih mudah memahami dan menerima maknanya jika anak pertama dikatakan sebagai anak bunga' atau anak pa'bunga'. Bunga'/pa'bunga' artinya awal atau pertama.  Pun halnya anak undi (anak bungsu) yang sama artinya dengan anak tampak (anak terakhir).

Bagi orang yang kurang familiar dengan gurauan khas orang Gandangbatu Sillanan, biasanya akan sedikit tersinggung, sama seperti yang terjadi pada Indo' Lisa. Akan tetapi, semuanya akan saling menerima dan teman-teman diberikan penjelasan. Kadang kala, penggunaan istilah-istilah jenaka ini dijadikan sebagai asesmen apakah orang tersebut dapat menerima candaan atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun