Berkaca dari pengalaman saya, mungkin karena kedua anak saya sering berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa, maka mereka juga memiliki kecepatan dalam berbicara. Memang ada dampak negatifnya pula, yakni tidak terpenuhinya waktu bermain dengan  anak sebayanya. Percakapan mereka lebih dewasa karena interaksi yang dominan dengan orang yang lebih dewasa.Â
Anak kedua saya kini berusia 2 tahun lebih. Tak terasa ia selalu hadir di setiap kelas yang saya ajar sejak usia 4 bulan. Di masa-masa lima hari kerja, ia tetap setia dari jam tujuh pagi hingga jam tiga sore.
Memang sedikit merepotkan juga, tetapi saya terlanjur menikmatinya. Membawa dua tas kebutuhan anak ke sekolah setiap hari sudah menjadi kebiasaan  saya. Anak saya juga seolah lebih populer bagi rekan guru dan siswa. Pertanyaan rutin mereka tiap pagi adalah keberadaan anak saya.Â
Pastinya ada riak ketika guru membawa anknya ke sekolah. Akan ada saja guru yang merasa terganggu. Namun, menikmati proses jauh lebih bermakna. Karena masa depan seorang guru juga bahagia ketika anaknya tumbuh dengan normal bersama orang tuanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H