Dunia olahraga Indonesia berduka. Salah satu insan terbaik negeri ini telah kembali ke pangkuan-Nya. Raema Lisa Rumbewas, legenda cabang olahraga angkat besi Indonesia, telah meninggal dunia pada hari Minggu, 14 Januari 2024. Lisa meninggal dunia di RSUD Jayapura sekitar pukul tiga WIT. Lisa tutup usia pada umur 43 tahun karena epilepsi.Â
Sebelum meninggal, beberapa hari sebelumnya Lisa ditemukan terjatuh di kamarnya karena epilepsinya kambuh setelah kehabisan obat. Ia pun dibawa ke rumah sakit lokal dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Jayapura dan meninggal di sana.Â
Lisa adalah atlet angkat besi wanita tersukses Indonesia, khususnya di ajang olahraga terbesar di dunia, Olimpiade. Ia adalah satu-satunya wanita Indonesia yang pernah meraih tiga medali Olimpiade pada tiga Olimpiade berbeda.Â
Dalam catatan prestasi yang telah diraih Lisa Rumbewas selama aktif berkarier, ia berhasil meraih 3 medali pada 3 olimpiade berbeda. Ketiga medali tersebut yakni medali perak di Olimpiade Sydney 2000 pada kelas 48kg. Pada Olimpiade Athena 2004, Lisa berhasil mempertahankan prestasinya dengan raihan medali perak pada kelas 53kg. Lalu, pada Olimpiade Beijing 2008, di kelas 53kg, Lisa meraih medali perunggu.Â
Lisa, lifter putri yang lahir di Jayapura pada 10 September 1980 adalah tipikal atlet yang rendah hati, santun, kuat dan penuh daya juang. Satu medali olimpiadenya yang paling berkesan adalah ketika ia meraih medali perak Athena 2004. Saat itu, ia diragukan untuk tampil maksimal karena tubuhnya sedang lemah akibat serangan epilepsi. Ia hampir pingsan di arena lomba, tapi daya juangnya yang luar biasa membuatnya sukses meraih medali.Â
Selain sukses mengukir prestasi di ajang Olimpiade, Lisa yang asli Papua, juga pernah meraih medali perak kejuaraan dunia angkat besi tahun 2006 di Republik Dominika.Â
Pada ajang Asian Games, putri dari salah satu binaragawan terbaik Indonesia, Luvenus Rumbewas, juga pernah meraih medali perunggu di Busan, tahun 2002.Â
Khusus di ajang olahraga Negara-Negara Asia Tenggara, SEA Games, Lisa juga selalu menorehkan prestasi dengan raihan medali. Lisa meraih medali perunggu di SEA Games Hanoi 2003, medali perak SEA Games Manila 2005 dan medali emas SEA Games Vientiane 2009.
Keluarga Lisa memang memiliki riwayat pada cabang angkat besi. Ia adalah titisan dari sang ibu, Ida Aldamina Korwa yang juga adalah mantan lifter.Â
Lisa Rumbewas sejauh ini belum memiliki penerus yang sepadan di cabang angkat besi nasional. Ia adalah inspirasi bagi atlet-atlet muda angkat besi. Pelajaran beharga dari pengabdian Lisa sebagai lifter nasional adalah sikapnya yang rendah hati. Ia sangat tekun menjalani latihan. Ia gigih dalam pertandingan dan memiliki semangat juang yang pantang menyerah.Â
Sebagai informasi, cabang angkat besi untuk kategori wanita pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Sydney 2000. Saat itulah, Lisa mencatatkan namanya dalam sejarah olimpiade untuk dikenang sepanjang masa. Lisa menempati urutan ketiga dan meraih medali perunggu. Namun, tes doping yang dilakukan membuat peraih medali perak asal Bulgaria, Izabela Dragneva didiskualifikasi. Maka, Lisa berhak atas medali perak.Â
Lalu, medali perunggu Lisa di Olimpiade Beijing 2008 baru diterima pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan, Lisa yang menempati ranking empat saat lomba, berhak mendapatkan medali perunggu setelah lifter Belarusia, Natassia Novikava terbukti menggunakan doping. Sampel doping tahun 2008 yang diuji tahun 2016 membuktikan bahwa Natassia positif doping.Â
Selamat jalan Lisa.Â
Selamat jalan mutiara dari timur.
Selamat jalan sang inspirator.Â
Selamat jalan legenda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H