Oleh karena hanya keasikan merespon serangan Anies, Prabowo pun melakukan blunder di pertahanan. Capres yang masih sementara menjabat Menteri Pertahanan ini bahkan beberapa kali mengeluarkan kata-kata yang tidak semestinya diucapkan, misalnya menyebut kata profesor kepada Anies. Selain itu Prabowo juga menyebut Anies menyesatkan, berambisi jadi presiden, tak pantas dan tak punya etika.Â
Blunder ini membuat Anies makin menekan dan membobol gawang Prabowo. Adapun Ganjar yang bermain dengan tiki taka, memainkan tempo permainan debat dengan sangat efisien.Â
Pernyataan dan argumen Prabowo dihadapi dengan data. Kata kunci yang digunakan Ganjar pun detail, sehingga  ketika Prabowo menyanggah, Ganjar tahu bahwa pertanyaan dan gagasannya tak terjawab.Â
Sikap Ganjar sangat tenang, pergerakan kata-katanya menawan, meliuk-liuk dengan data dan fakta dan kemudian menjebol pertahanan dua lawannya dengan tenang pula. Tak ada serangan langsung dari Ganjar kepada dua lawannya di panggung debat.Â
Catatan khusus di injury time debat adalah capres nomor 2 tidak berjabat tangan dengan capres nomor 1. Artinya ada kondisi emosional yang tersisa dari saling serang Anies dan Prabowo.Â
Begitupun di sesi ruang ganti, capres Prabowo tidak memberikan kesempatan kepada wartawan untuk memberikan pertanyaan, padahal capres Ganjar dan Anies memberikan kesempatan kepada wartawan untuk sesi tanya jawab.Â
Berdasarkan kondisi umum jalannya debat ketiga capres ini, maka Ganjar Pranowo lebih unggul. Aura positifnya sebagai calon pemimpin sudah ditunjukkannya.Â
Ganjar menguasai bola di lapangan debat dengan permainan ide teknis yang langsung pada sasaran. Semua pertanyaan panelis dijawabnya dengan sangat lancar dan logis.Â
Bagaimanapun juga debat adalah saling serang bukan membaca pidato. Saya bisa menyimpulkan bahwa pada debat ketiga ini, Ganjar Pranowo adalah sosok yang paling siap untuk menjadi presiden.Â
Ia sudah mempresentasikan bagaimana ia akan mengambil kebijakan nantinya. To the point, bukan retorika tetapi berbasis data.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H