Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melestarikan Keanggunan Tradisional Sejak Dini

4 Januari 2024   20:31 Diperbarui: 8 Januari 2024   00:06 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang anak menggunakan busana adat Toraja. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Dalam hal model busana adat Toraja ini, secara umum sama, baik di Tana Toraja maupun Toraja Utara. Hanya saja, di Tana Toraja ada model busana tradisional dari wilayah Bonggakaradeng, Rano dan Simbuang dengan model yang sedikit berbeda. 

Perbedaan ada pada model busana perempuan. Dan yang membuat lebih mencolok lagi adalah tudung besar dengan tujuh hiasan dari kapas berwarna putih hanya ada di tiga kecamatan tersebut. Tudung ini dinamai sarong.

Kepolosan anak-anak yang mengenakan busana adat ini menggambarkan bagaimana keanggunan sebuah daerah. Mereka mengenakannya dengan polos tanpa make-up layaknya orang dewasa. 

Wajah polos dan gaya alamiah dalam berbusana adat ini memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga tidak mengherankan jika pada sebuah hajatan, banyak turis asing yang mengajak anak-anak untuk berfoto bersama. 

Busana adat Toraja khas Bonggakaradeng. (Sumber: Dokumentasi Helmalis Dianita)
Busana adat Toraja khas Bonggakaradeng. (Sumber: Dokumentasi Helmalis Dianita)
Bagi orang Toraja, mengenakan busana Toraja pada sebuah kegiatan adalah juga sebuah kebanggaan. Termasuk di sini anak-anak, apalagi yang sudah remaja hingga orang tua. Mereka penuh semangat ketika mereka tahu akan mengenakan busana adat. Ya, boleh dikatakan bahwa mereka juga mirip dengan pengantin.

Oleh karena menjadi kebanggaan, maka model busana dan bahan dasar busana masih sangat dipertahankan keasliannya. Busana asli akan sedikit kasar dan agak berat karena terbuat dari kain tenun asli Toraja. 

Jika ada perkawinan silang orang Toraja dengan non-Toraja, maka anak-anak mereka sangat menunggu momen di mana mereka akan mengenakan busana adat Toraja dalam sebuah kegiatan. 

Kebanggaan yang tiada ternilai bagi mereka bisa mengenakan busana adat Toraja yang mana benar-benar menampilkan keanggunan sebagai keturunan orang Toraja.

Tampak anak remaja Toraja menjadi pengiring pengantin dengan busana adat Toraja. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tampak anak remaja Toraja menjadi pengiring pengantin dengan busana adat Toraja. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Oleh karena tingginya permintaan akan kebutuhan pakaian adat Toraja, maka semua pengusaha salon untuk pengantin di Toraja selalu menyediakan puluhan pasang busana adat Toraja khusus untuk anak-anak. Kondisi ini pada akhirnya turut mendorong bergairahnya roda perekonomian di Toraja. 

Khusus selama bulan Desember hingga awal Januari ini pengguna busana adat tradisional melonjak drastis. Umumnya yang mengenakan adalah anak-anak hingga remaja. Banyak acara kedukaan dan kegiatan mangrara banua di seantero Tana Toraja dan Toraja Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun