Pebulutangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen membuktikan diri sebagai raja tunggal putra bulutangkis dunia. Hampir tak ada lawan sepadan baginya di tahun 2023. Predikat ini layak untuknya usai menjuarai BWF World Tour Finals 2023. Di partai final, Axelsen menundukkan tunggal putra andalan Tiongkok, Shi Yu Qi dengan skor 21-11 dan 21-12 dalam tempo kurang dari 50 menit.
Melihat skor akhir straight set ini memang terlihat tidak seimbang. Shi Yu Qi bukannya tanpa perlawanan. Ia mampu mengimbangi Axelsen di awal dua set yang berlangsung. Namun, setelah jeda pertengahan setiap set, poin-poin selebihnya, didominasi oleh pebulutangkis nomor satu dunia tersebut.Â
Melihat pertandingan Shi Yu Qi melawan Axelsen, dapat disimpulkan bahwa Axelsen nyaris tanpa cela di partai final ini. Ia hanya memberikan kesempatan lima kali meraih poin awal di dua set kepada lawannya sekaligus menandai sesi terbaik perlawanan Shi Yu Qi kepada dirinya.
Axelaen tidak mengandalkan smash keras mematikan di pertandingan ini. Ia justru lebih banyak bermain santai tapi efektif. Hampir sebagian dari poin yang diraih Shi Yu Qi terjadi karena kesalahan dari Axelsen.Â
Shi Yu Qi sendiri terlihat kehilangan akal mengalahkan Axelsen. Bermain di depan net, Axelsen sangat lihai. Bermain dengan cepat, Axelsen juga mampu merespon dengan sangat baik.Â
Kunci kemenangan Axelsen melawan Shi Yu Qi adalah ketenangan dan fokus. Ia tidak terlihat buru-buru. Kecuali pada saat kedudukan 11-18. Axelsen sempat melakukan permainan cepat yang menyangkut di net.Â
Pertahanan Axelsen sangat rapi. Pukulan panjang ke garis belakang pertahanan dikontrol dengan sangat baik oleh Axelsen. Ia hanya menunggu Shi Yu Qi melakukan  kesahannya sendiri. Terhitung hanya dua kali Axelsen kecolongan poin karena smash keras Shi Yu Qi yang tak bisa dijangkaunya.
Sangat jelas raut muka dan ekspresi Shi Yu Qi yang kehabisan ide untuk menembus pertahanan Axelsen. Netting kalah, rally panjang kalah dan adu cepat juga kalah dari Axelsen.Â
Axelsen tidak bekerja keras untuk menundukkan Shi Yu Qi. Faktor keunggulan Axelsen lainnya adalah ia didukung oleh postur tubuh jangkung berisi yang sangat ideal. Jangkauannya bisa menutupi semua arena permainannya. Permainan netting dan rally panjang bukan masalah serius baginya. Apalagi jika ia sangat fokus dan tenang. Hampir dipastikan tak ada lawan yang sanggup mengalahkannya.
Kemenangan telak Axelsen atas Shi Yu Qi di partai puncak ini sekaligus menjadi balasan Axelsen ketika kalah di babak penyisihan grup A. Axelsen belajar dari kekalahan tersebut dengan bermain lebih tenang dan fokus. Secara head to head, Axelsen kini unggul jauh atas peringkat tujuh dunia dengan rekor menang-kalah 9-2.