Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Stop Single Use Plastic untuk Kelestarian Lingkungan

12 Desember 2023   09:25 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia, kebutuhan hidup dan perkembangan zaman akan selalu berjalan bersama. Teknologi yang makin maju, makin memudahkan pemenuhan kehidupan manusia. Namun, ada jejak besar yang ditinggalkan majunya peradaban, yakni kelestarian lingkungan. 

Kelestarian lingkungan hanya bisa terwujud ketika ada kesadaran dan kepedulian. Setiap orang memiliki tanggung jawab ini. Bisa dimulai dari membiasakan diri, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar. 

Tantangan besar terhadap kelestarian lingkungan saat ini adalah surplus sampah berbahan dasar plastik. Di semua penjuru daerah, sampah plastik adalah pemandangan paling mencolok. Betapa tidak penggunaan wadah berbahan dasar plastik ini memang sangat mendominasi kebutuhan manusia. Belanja ke pasar, kantong plastik adalah wadah membawa hasil belanjaan. Demikian halnya ketika belanja ke Indomaret, Alfamart dan toko-toko sejenis. 

Selama ini, telah beberapa kali diadakan kampanye, ajakan dan sosialisasi mengenai aksi-aksi terhadap kelestarian lingkungan. Katakanlah seperti membawa tas belanjaan sendiri ketika berbelanja, membawa tumbler atau botol minuman sendiri ketika ikut kegiatan dan aksi mengumpulkan sampah. Namun, harus diakui, ajakan tersebut rata-rata hanya sebatas seremonial saja tanpa ada tindak lanjut yang sustainable. Selesai kegiatan, maka selesai pula aksinya. Sehingga produksi sampah plastik masih tinggi hingga kini. 

Pada salah satu kegiatan pelatihan guru yang saya ikuti di kota Makassar selama tiga hari, saya menyaksikan langsung sebuah aksi nyata mengurangi sampah plastik. Aksi ini diwujudnyatakan oleh Novotel Grand Shayla. Nama aksinya adalah STOP SINGLE USE PLASTIC. Ini adalah aksi berhenti menggunakan plastik sekali pakai. Plastik yang dimaksud adalah wadah air mineral kemasan. Bagaimana aksi nyata di hotel berbintang empat ini? 

Aksi pertama adalah tidak ada penyediaan dan penggunaan air mineral kemasan, baik botol maupun gelas. Di kamar, ballroom kegiatan, restoran, cafe, dll tidak ditemukan satu pun air mineral kemasan. Bahkan di tempat fitness hotel pun yang disediakan adalah wadah untuk mengambil air minum. 

Aksi kedua adalah untuk memenuhi kebutuhan air minum pengunjung hotel, maka pihak hotel menyediakan wadah air minum. Di dalam kamar hotel air minum disediakan dalam ceret kaca. Jika air minum habis, maka sudah ada himbauan bagi pengunjung untuk menambah atau mengambil air lewat water station yang disediakan di samping lift. Water station ini ada di semua lantai hotel. 

Water station di lantai 5 Novotel Grand Shayla Makassar. Sumber: dok. pribadi
Water station di lantai 5 Novotel Grand Shayla Makassar. Sumber: dok. pribadi

Oya, kopi, teh, krimer dan gula yang disediakan dalam kamar hotel pun wadahnya bukan dari plastik, melainkan dari kertas. Termasuk juga penyajian kue dan snack yang pembungkusnya terbuat dari kertas dan daun pisang. Benar-benar ramah lingkungan ya. 

Ceret kaca sebagai contoh aksi mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sumber: dok. pribadi. 
Ceret kaca sebagai contoh aksi mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sumber: dok. pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun