Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengenal Rumangan sebagai Upaya Memerangi Hama Babi Hutan

11 Desember 2023   08:02 Diperbarui: 11 Desember 2023   14:55 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga yang akan berangkat RUMANGAN dengan tombak di punggungnya. Sumber: dok. pribadi

"Rumangan" bukan hanya sebagai kegiatan berburu bagi warga Enrekang. Ini adalah sebuah tradisi yang sudah berlangsung sangat lama. Saya masih ingat betul ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar pada tahun 1992. Saya sempat ikut "rumangan" bersama warga di wilayah Enrekang. Saat itu masih suasana hutan masih sangat kental di perbatasan Enrekang-Tana Toraja. Terdapat kenikmatan tersendiri ketika ikut "rumangan". Suasana berlari di sela-sela lebatnya hutan membawa hiburan tersendiri. Puluhan anjing ikut meramaikan perburuan babi hutan. Seharian penuh perburuan, terdapat beberapa ekor babi hutan yang berhasil ditombak saat itu. Oleh karena saya bocah Nasrani, maka saya pun ikut mendapatkan bagian hasil buruan. 

Babi hutan masih dianggap sebagai hama yang sangat mengganggu di kabupaten Enrekang. Dengan adanya "rumangan", maka sebenarnya turut memelihara kelestarian lingkungan. Selama ini warga cenderung menggunakan jerat mengelilingi kebun/ladang. Jerat biasanya terbuat dari tali pegal gas motor. Terdapat pula jerat dari kawat menggunakan setrum listrik. Namun, jerat menggunakan setrum ini ternyata banyak merugikan orang lain. Selain pernah menjerat manusia, ternak seperti sapi dan kerbai pun pernah mati karena kena setrum jerat. 

Penggunaan racun juga sebagai penangkal hama babi juga kini mulai diminimalisir oleh karena aktifitas "rumangan". Racun juga banyak membawa dampak negatif bagi warga. Buka n hanya babi hutan yang mati, ternak lain seperti unggas juga menjadi korban. Kemudian babi hutan dan ternak yang mati ini biasanya membawa masalah baru dari aroma bau busuk dan sering terjun ke sumber air warga.

"Rumangan" memelihara tradisi dan kelestarian alam. Meskipun agak seram dan sedikit menguras energi, tetapi kegiatan ini terbilang sukses mengurangi jumlah populasi babi hutan di sekitar kabupaten Enrekang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun