Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catenaccio Khas Juventus Kembali Efektif

10 Desember 2023   08:31 Diperbarui: 10 Desember 2023   19:17 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Folip Kostic, Dusan Vlahovic dan Federico Gatti merayakan gol ke gawang Napoli. Sumber: JuventusFC

Catenaccio dikenal sebagai permainan sepakbola dengan taktik bertahan. Taktik ini identik dengan Gli Azzurri Italia. Di level klub, Juventus adalah copy paste penikmat catenaccio dari timnas Italia.

Setelah sembilan musim menguasai sepakbola Italia secara beruntun, Juventus kemudian terhenti dominasinya. Salah satu penyebabnya adalah dia pelatih saat itu, Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo mencoba menerapkan sepakbola menyerang. Awalnya konsep ini berjalan dengan baik di fase pembuka kompetisi. Permainan Juventus sangat menarik. Namun, lama-kelamaan permainan Juventus mulai melemah. Skema menyerang belum mampu menggeser pola catenaccio yang telah mendarah daging dalam pemain inti Juventus, secara khusus pemain berkebangsaan Italia. 

Pelatih Massimiliano Allegri kemudian didapuk kembali untuk menukangi Juventus sejak musim lalu. Pelan tapi pasti, Allegri membangun kembali pakem sepakbola bertahan khas ala Juventus. Taktik ini kurang menarik dipandang mata. Tapi paham tradisional catenaccio adalah bertahan namun efektif melakuka  serangan balik dan mencetak skor. Ketika sudah ada skor, maka pertahanan makin diperkuat. Memang membosankan, tetapi sekali lagi, permainan sepakbola yangpaling ditunggu adalah mencetak kemenangan. 

Inilah yang dilakukan Allegri bersama Juventus musim ini. Memulai musim dengan biasa-biasa saja. Minim cetak gol tapi hasil maksimal. Sejauh ini Juventus hanya menelan sekali kekalahan di liga domestik. 

Dalam sepuluh pertandingan terakhir di liga, Juventus tidak terkalahkan. Setelah bermain imbang 1-1 dengan pemuncak klasemen Inter Milan, Juventus dengan pakem catenaccio kembali menelan korban. Kali ini juara liga musim lalu, Napoli yang ditumbangkan dengan skor klasik sepakbola bertahan, 1-0.

Melihat pertandingan Juventus melawan Napoli, sangat jelas pakem catenaccio dilakukan Allegri. Pada 20 menit pertama, gawang Juventus dibombardir pemain Napoli. I Partenopei seolah akan memenangkan laga dengan mudah. Namun, solidnya kini belakang Juventus meredam serangan Napoli membuat Juventus makin percaya diri untuk meraih hasil positif. 

Juventus tercatat hanya dua kali menghasilkan peluang emas di babak pertama. Selebihnya setengah lapangan permainan dikuasai oleh Napoli. 

Ada catatan penting sepakbola bertahan Juventus musim ini. Federico Chiesa dkk lebih menekankan hasil akhir yang berbuat 3 poin dibandingkan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Minim cetak gol tetapi pertahanan kokoh. Juventus memiliki pertahanan kedua terbaik sejauh ini setelah Inter Milan. 

Setelah memainkan 15 laga kompetisi Serie A Liga Italia musim ini, Juventus duduk di posisi kedua klasemen sementara. Juventus berhasil mengumpulkan 36 poin, hasil dari 11 kali menang, 3 kali seri dan hanya sekali kalah. Si Nyonya Tua hanya terpaut 2 poin dari Inter Milan yang mengumpulkan 38 poin dan sementara menduduki puncak klasemen. 

Pakem sepakbola bertahan efektif yang dimainkan kembali oleh Juventus musim ini memang membosankan. Apalagi bagi para tifosi Juventus. Melihat permainan Juventus, jantung akan terpacu karena hampir sepanjang laga, pertahanan Juventus akan selalu mendapatkan tekanan. 

Juventus tak pernah menguasai permainan dari sisi kolektifitas gol sepanjang musim ini. Rata-rata penguasaan bola Juventus dalam 90 menit berkisar antara 30-40 persen saja. Ketika melawan tim-tim gurem pun Juventus kalah penguasaan bola, bahkan ketika bermain di Juventus Stadium. 

Ditinjau dari jumlah torehan gol, Juventus hanya menduduki peringkat kelima tim paling produktif yakni baru mengemas 23 gol. Produktifitas Si Nyonya Tua untuk sementara masih kalah dari Inter (37 gol), AS Roma (27 gol), Milan dan Napoli (26 gol), serta Atalanta (24 gol). 

Lalu, dilihat dari sisi jumlah kebobolan, Juventus adalah yang  terbaik kedua setelah Inter. Juventus sejauh ini cukup solid dengan hanya kebobolan 9 gol. Terpaut dua gol dari Inter yang baru jebol 7 kali gawangnya. Tiga kebobolan terakhir Juventus dibuat oleh Cagliari, Inter dan Monza. 

Lini belakang Juventus musim ini dihuni oleh beberapa nama. Pada formasi 3-5-2, Allegri memberikan kepercayaan kepada trio Federico Gatti-Gelson Bremer-Danilo. Gatti dan Bremer adalah dua pemain yang rutin mengawal lini pertahanan Juventus. Sementara bek senior Alex Sandro bergantian dengan Daniele Rugani sebagai pelapis Danilo. 

Gatti, Bremer dan Rugani bahkan  telah menunjukkan kekuatannya dengan tidak hanya kuat bertahan. Mereka juga telah mencetak gol. Gatti bahkan dua kali mencetak gol kemenangan untuk Juventus ketika melawan Monza dan teranyar mencetak gol kemenangan atas Napoli. Khusus Gatti, musim ini ia menunjukkan performa menawan. Ditunjang postur tubuh ideal, kemampuannya mencetak gol dan bertahan membuatnya sudah layak sebagai suksesor tepat untuk perpaduan Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli dan bahkan Bonucci. 

Catenaccio Juventus di bawah arahan Massimiliano Allegri memang telah kembali. Pemain bertahan bisa mencetak gol dan saling bahu-membahu dengan para pemain depan untuk menghasilkan skor bagi tim. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun