Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alasan di Balik Kampanye yang Tidak Melanggar Aturan

8 Desember 2023   13:33 Diperbarui: 9 Desember 2023   20:08 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh alat peraga kampanye Pemilu 2024 yang tidak melanggar aturan. Sumber: dok. pribadi. 

Caleg dengan latar belakang eks pejabat dan pengusaha besar biasanya lebih mudah dalam mengumpulkan massa untuk melakukan pertemuan terbatas. Ia pun cenderung lebih mudah dikenal dan diperkenalkan dalam sebuah kegiatan warga. Dari mulut ke mulut lebih cepat tersosialisasi. 

Tidak terlepas pula caleg yang merupakan incumbent atau pernah mencalonkan diri sebagai caleg pada Pemilu sebelumnya sudah memiliki pengetahuan dasar akan aturan kampanye.

Tantangan besar semua caleg pda kampanye Pemilu 2024 adalah bagaimana memperkenalkan nomor urut dan nama mereka di kertas suara. Ini menjadi PR besar bagi caleg dan tim pemenangannya. Aturan KPU untuk Pemilu 2024 sudah menyatakan bahwa di kertas suara nantinya tidak akan ada lagi foto kandidat. Tapi hanya memuat nomor urut dan nama kandidat. 

Kreatifitas menjual nomor urut dan nama di kertas suara cenderung lebih dioptimalkan dibandingkan dengan sosialisasi visi dan misi. Bagi caleg yang memahami konteks ini seharusnya makin meminimalkan sosialisasi pemasangan APK yang melanggar aturan.

Sebenarnya masih banyak alasan-alasan logis lainnya. Namun, sejumlah alasan di atas adalah yang paling dominan terjadi di tengah masa kampanye. Efektifitas kepatuhan pada aturan bukan hanya tergantung pada sosok calegnya. Perilaku dan pengetahuan tim pemenangan yang terjun ke tengah masyrakatlah yang paling mendominasi lahirnya pelanggaran kampanye atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun