Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Aksi Nyata Sekolah Menekan Stunting

1 Desember 2023   15:56 Diperbarui: 4 Desember 2023   01:21 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswi di sekolah rutin mengonsumsi TTD sekali seminggu. Sumber: dok. pribadi

Menekan angka kasus stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah secara langsung. Ini adalah tanggung jawab bersama. Jika selama ini lingkup terkecil yang bertanggung jawab langsung menekan stunting adalah puskesmas, maka sekolah pun bisa menjadi agen dan pelaksana aksi menekan stunting.

Sejak Januari 2023, UPT SMA Negeri 5 Tana Toraja telah berperan aktif dalam membantu pemerintah menekan kasus stunting. Belajar dari pengalaman 5 tahun ajaran terakhir, setiap tahun, selalu ada peserta didik baru yang mengalami pertumbuhan badan tidak wajar di masa balita. Hal ini nampak dari postur tubuh peserta didik bersangkutan yang cenderung berbeda dari peserta didik pada umumnya. peserta didik berpostur mini selalu mewarnai penerimaan peserta didik baru. 

Umumnya, postur tidak normal dialami oleh peserta didik perempuan. Postur yang unik tersebut bukan terjadi karena faktor genetik. Bukan pula karena malpraktik. Setelah menelusuri latar belakang peserta didik, ternyata keterbatasan hidup di masa kecil boleh jadi menjadi penyebabnya. 

Kegiatan UKS di sekolah yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat akhirnya membuka jalan untuk terlaksananya kegiatan rutin di sekolah yang terkait dengan stunting. 

Tenaga kesehatan dari Puskesmas awalnya datang memberikan sosialisasi tentang perilaku hidup sehat. Selain itu, ada pula pengadaan obat-obatan PPPK di UKS. Tentu saja ada pemeriksaan kesehatan bagi guru, tenaga kependidikan dan peserta didik.

Lalu, melalui komunikasi yang lebih intens lagi antara pihak puskesmas dengan pihak sekolah, datanglah kebijakan yang menganjurkan semua peserta didik perempuan wajib mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Sosialisasi awal dilakukan oleh petugas kesehatan. Awalnya pemberian TTD ini sedikit menuai kecemasan dari guru dan peserta didik. Banyak diantara peserta didik yang enggan mengonsumsinya. Beberapa kali TTD terlihat terbuang di bak sampah atau tercecer di lantai.

Oleh karena adanya sosialisasi rutin ke kelas setiap minggu dari para ibu guru pembina UKS, akhirnya peserta didik paham. Puskesmas menyediakan TTD gratis secara rutin. Guru-guru pembina UKS secara rutin pula masuk ke kelas-kelas membagikan TTD kepada peserta didik perempuan. 

Sekali seminggu, setiap hari Jumat, semua peserta didik perempuan di UPT SMAN 5 Tana Toraja menerima tablet tambah darah. Guru-guru pendamping UKS secara berkesinambungan mengecek apakah peserta didik telah sarapan. Tablet tambah darah dikonsumsi jika telah makan. Jadi, wajib dipastikan peserta didik makan terlebih dulu sebelum mengonsumsi TTD.

Jika hari Jumat bertepatan dengan hari libur, maka TTD dibagikan di hari sebelumnya dengan disertai tata cara konsumsinya. 

Sebagai guru, awalnya saya bertanya-tanya. Kenapa hanya peserta didik perempuan yang menerima TTD? Kenapa tidak untuk laki-laki? Ternyata peserta didik perempuan lebih rawan kekurangan darah karena siklus bulanan. Kekurangan darah akan mempengaruhi pertumbuhan fisik. Nah, di sinilah hubungannya konsumsi TTD dengan stunting. Setelah dicek dengan petugas kesehatan dari puskesmas, ternyata memang TTD adalah bagian dari program kementerian kesehatan untuk menekan stunting yang dikhususkan untuk remaja putri di jenjang SMP dan SMA/SMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun