Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PNS/ASN di Daerah Terpencil Dimutasi, Jangan Dong

17 November 2023   22:42 Diperbarui: 19 November 2023   05:17 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto bersama guru-guru PNS/ASN PPPK  dan honorer di salah satu SD di pinggiran Tana Toraja. Sumber: dok. pribadi

Secara khusus guru ASN, pendidikan di daerah 3T akan semakin memiliki kesenjangan dengan pendidikan di wilayah perkotaan iika praktek mutasi ASN selalu dijadukan senjata untuk mendulang suara. Di masa-masa perpolitikan inilah terjadi banyak proses mutasi kalangan guru-guru. 

Sekarang ada ASN PPPK yang seharusnya tidak bisa dimutasi. Namun, di daerah sudah banyak ASN PPPK yang sudah menandatangani SPTJM tetapi tidak pernah muncul di sekolah yang ia lamar. Ia masih mencari celah untuk bisa dimutasi dari temaot tersebut. Jika ASN PPPK bisa dimutasi maka sebaiknya tak ada ASN PPPK, ASN secara umum saja. 

Jangan dong mutasi ASN terutama guru dari wilayah-wilayah terpencil. Pendidikan akan selalu menghadapi kondisi kekurangan guru. Sekolah-sekolah di kampung akan selalu menjerit kekurangan sumber daya. Seharusnya, pemerintah mendorong mutasi ASN dari kota ke pedesaan atau pelosok.

Mutasi ASN guru ke lembaga di luar pendidikan sudah acap kali terjadi di tingkat daerah sebelum UU ASN disahkan oleh DPR. Misalnya, ada seorang guru oleh karena ia tim sukses salah satu paslon yang memenangkan Pilkada, maka ia pun dimutasi jabatannya dari fungsional guru ke struktural sebagai camat.

Sosok ASN di bidang kesehatan pun sering menjadi objek bargaining politik. Menumpuknya bidan dan suster di sejumlah puskesmas itu terjadi karena mutasi dari pelosok. Kesenjangan layanan kesehatan masyarakat pun terjadi. Maka seringlah terjadi ibu hamil yang melahirkan dan bahkan meninggal karena pendarahan di tengah jalan yang sunyi di atas kendaraan atau di atas tandu karena tidak adanya tenaga kesehatan di daerah terpencil.

Pemerintah atau siapapun yang berkuasa, memiliki pengaruh politik sekali-kali perhatikan pula kebutuhan mutasi tersebut. Hindari mutasi karena faktor keluarga dan KKN. Khusus daerah terpencil, sekali lagi jangan dong lakukan mutasi kepada guru dan tenaga kesehatan yang berstatus ASN. Harusnya jumlah personil ditambah bukan dikurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun