Laga penentuan yang sangat penting dilakoni tim nasional Indonesia U-17 melawan timnas Maroko U-17 di partai ketiga penyisihan grup A Piala Dunia U-17. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo adalah partai hidup mati kedua tim. Satu-satunya cara untuk lolos ke perempat final adalah menang. Maroko memenangkan laga ini dengan skor 3-1. Â Indonesia harus menunggu hasil pertandingan dari 4 grup lainnya untuk mendapatkan tiket lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 dari jatah peringkat tiga terbaik.
Indonesia menekan lawan di 10 menit awal babak pertama. Garuda Muda kemudian memiliki peluang emas di menit ke-5 lewat tendangan keras Kaka dari sudut sempit. Setelah itu, Maroko yang mengacak pertahanan Garuda Muda.
Tekanan keras pertama diterima Indonesia pada menit ke-15 dari tendangan keras pemain bernomor punggung 17 Maroko, H. Maali.
Memasuki menit ke-26, Maroko mendapatkan hadiah penalti usai dilanggar dengan keras di dalam kotak penalti.
Maroko lalu unggul 1-0 lewat titik putih pada menit ke-29. Pemain bernomor punggung 7 Maroko, Anas Alaoui sukses menembus gawang Indonesia meskipun kiper Al Giffari mampu membaca arah bola. Tembakan menyusur tanah dari Allaoui meluncur tak mampu dijangkau.
Maroko menggandakan keunggulan di menit ke-38 lewat sundulan kapten Maroko, Abdelhamid Ait Boudlal. Kawalan pemain Indonesia tidak maksimal di momen  ini. Boudlal berdiri bebas di belakang 5 pemain berkostum putih-putih Indonesia.
Pada menit ke-42, sebuah tendangan bebas cantik pemain bernomor punggung 17, M. Nabil Asyura membawa Indonesia memperkecil skor menjadi 2-1. Tendangan kerasnya meluncur mulus ke gawang Maroko yang dijaga T. Berhozil.
Maroko menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1. Dominasi Maroko terlihat jelas dari penguasaan bola hingga 63 persen. Sementara shot on goal juga didominasi Maroko.Â
Di babak kedua, permaian Indonesia kembali bisa mengimbangi Maroko. Bahkan pada menit ke-56, tendangan bebas Zidan mengancam gawang Maroko, namun mengenai tangan salah satu pemain Maroko. Dua menit kemudian VAR diperiksa. Terlihar jelas dalam tayangan ulang bahwa pemain  Maroko handball. Setelah berkonsultasi sejenak, wasit asal Denmark memutuskan tidak ada pelanggaran. Tidak ada hadiah penalti untuk Indonesia. Momentum permainan Indonesia terhenti di sini Skor tetap 2-1 untuk Maroko.
Welber sempat mendapatkan peluang emas lewat tendangan keras di depan gawang Maroko pada menit ke-63. Sayang sekali melebar tipis di samping gawang lawan. Â
Tidak sampai semenit dari usaha Welber, tepatnya pada menit ke-64, Maroko memperbesar keunggulan menjadi 3-1. Sebuah serangan Maroko berhasil diselesaikan dengan cerdik melalui tendangan menyusur tanah ke tiang jauh dari Mohamed Hamony. Gol Hamony adalah gol killing the game buat Maroko. Gol ini meruntuhkan semangat Merah Putih.
Hamony kembali menunjukkan skill-nya lewat solo run pada menit ke-85. Liukannya mampu melewati beberapa pemain Indonesia. Kesigapan kiper Indonesia mampu mementahkan peluang manis Hamony.Â
Pemain pengganti Maroko, Naoufel El Hannach dua kali beruntun mengancam gawang Indonesia pada menit ke 88 dan 89.Â
Sembilan menit injury time babak kedua tak mampu membalikkan keadaan.Â
Skor akhir 3-1 untuk Maroko. Skor yang ideal untuk Maroko yang menggelontorkan 28 tembakan dan 9 mengarah ke gawang Indonesia. Indonesia tetap bangga dengan usaha sebanyak 10 kali dan 2 tendangan tepat sasaran. Hampir tak ada peluang mematikan Indonesia di babak kedua.
Permainan mungkin berubah bagi timnas Indonesia ketika tinjauan VAR. Keberuntungan bukan milik tuan rumah Indonesia. Secara umum memang pemain belia Garuda kalah kelas dari Maroko di mana sejumlah pemain mereka telah teruji mentalnya dengan bermain di kompetisi Bundesliga Jerman dan sejumlah klub Eropa lainnya.Â
Timnas Maroko U-17 lolos ke babak perempatfinal sebagai juara grup dengan 6 poin. Ekuador dengan koleksi 5 poin menemani Maroko yang sukses menempati posisi runner-up setelah bermain imbang 1-1 dengan Panama.Â
Perjuangan timnas Indonesia U-17 tetap diacungi jempol. Hasil 2 kali imbang 1-1 melawan  Ekuador dan Panama dan sekali kalah. Timnas juga sukses mencetak 3 gol dan kebobolan 5 gol dan mengoleksi 2 poin serta duduk di posisi ketiga klasemen akhir penyisihan grup A. Peluang peringkat ketiga terbaik berat didapatkan Indonesia U-17 untuk bisa lolos dan memperpanjang nafas di babak perempatfinal. Tim yang lebih berpeluang adalah Uzbekistan (4 poin klasemen akhir), Iran (3 poin, sisa satu laga), Jepang (3 poin, sisa satu laga), sementara Korea Selatan dan Meksiko masih berpeluang menyingkirkan Indonesia karena kedua tim masih memiliki satu laga lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H