Beragam makanan menghiasi gerobak-gerobak kaki lima. Ada martabak, terang bulan, nasi goreng, pisang goreng, ubi goreng, sarabba, kopi, dan aneka ragam jajanan murah meriah lainnya.Â
Para pengelola dagangan berasal dari berbagai daerah, tapi didominasi oleh pendatang dari pulau Jawa. Hanya beberapa saja yang merupakan penduduk lokal Toraja.Â
Penjualnya adalah pasangan suami istri. Saya mengenali mereka sejak 10 tahun yang lalu. Waktu itu mereka masih berjualan di depan gedung BRI yang ada di pinggir kolam Makale.Â
Menikmati sarabba panas ditemani pisang goreng hangat bisa menjadi opsi untuk menikmati hiruk pikuk kota Makale.Â
Meskipun cepat sunyi di malam hari, lorong kuliner kaki lima ini masih menyisakan keramaian kota hingga tengah malam. Sebagian besar pengunjung adalah usia-usia muda. Sesekali ada pula pengunjung manula dengan pasangannya.Â
Suasana rindangnya pepohonan kota ikut menambah kesejukan di malam hari. Dijamin tak akan gerah selama duduk santai di lorong kuliner ini. Jika bosan, ada musik dan lagu yang menemani dari beberapa gerai.Â
Nafsu makan juga dijamin oke selama duduk santai di lorong kuliner ini. Jalan bersih ditunjang pemilik gerai yang setia pula memelihara kebersihan.Â
Jika berkunjung ke Toraja dan singgah di kota kecil Makale, jangan lupa singgah di Jl. R. A Kartini, lorongnya pedagang kaki lima khusus jajanan ringan dan minuman.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI