Status roller coaster layak disematkan untuk klub tersukses di English Premier League, Manchester United musim ini. Kalah dan menang menjadi kondisi yang bersahabat dengan klub ini. Nama besar Setan Merah tak lagi menakutkan tim lawan, meskipun yang dihadapi sekalipun adalah tim medioker.
Setelah tertunduk lemah, letih dan lesu sepanjang satu pekan ini, di mana The Red Devils takluk dua kali beruntun dari tim sekota, Manchester City dan Newcastle United, maka di akhir pekan, Sabtu, 4/11/2023, Manchester United berhasil meraih tiga poin dengan susah payah. Tiga angka penuh yang juga terjadi karena keberuntungan.
Ya, kemenangan 0-1 di Craven Cottage, markas Fulham diraih tim asuhan Erik Ten Hag dengan tertatih-tatih. Satu-satunya gol yang memberikan tiga poin berharga untuk MU dicetak oleh kapten Bruno Fernandes pada menit ke-90+1. Gol ini pun diberi keberuntungan karena adanya tambahan waktu hingga 8 menit untuk babak kedua.Â
Keberuntungan Manchester United terjadi lewat winger muda asal Uruguay, Facundo Pellistri yang berhasil menjadi kreator terciptanya gol semata wayang Bruno Fernandes. Pemain bernomor punggung 28 ini baru masuk di babak kedua sebagai pemain pengganti untuk Antony. Winger timnas Brasil ini sendiri tak mampu berbuat maksimal meskipun tampil sebagai starter.Â
Masuknya Pellistri sebenarnya menjadi pertanyaan besar dan sekaligus perjudian bagi Erik Ten Hag, mengingat pemain ini memiliki menit bermain yang masih minim di tim utama Manchester United. Namun, sangat beruntung sang pelatih memasukkannya dan memberinya kesempatan bermain selama 27 menit.Â
Total Pellistri hanya mampu melepaskan satu tendangan ke gawang Fulham yang dikawal Bernd Leno. Satu usahanya lagi yang membawa keberuntungan buat MU adalah umpan matangnya kepada Bruno Fernandes. Umpan ini pun tercipta di tengah kemelut di dalam kotak penalti Fulham. Hasil perebutan bola dengan dua pemain Fulham kemudian disodorkannya kepada sang kapten yang tepat berada di depannya. Dengan kontrol sejenak, Bruno Fernandes melepaskan tembakan keras dari luar garis 12 dan menembus gawang Leno. Sekali tendangan dan sekali assist sudah cukup untuk Pellistri menorehkan namanya pada laga krusial timnya.
Keberuntungan Setan Merah meraih tiga poin sebenarnya berawal dari pergantian dua pemain sekaligus pada 10 menit terakhir waktu normal babak kedua. Christian Eriksen dan Rasmus Hojlund ditarik keluar. Keduanya digantikan oleh Mason Mount dan Anthony Martial. Masuknya dua pemain bertipe penyerang ini turut meningkatkan intensitas tembakan MU ke gawang Fulham. Keduanya masing-masing memiliki satu peluang emas. Mount mencoba peruntungan lewat tembakan jarak jauh dan Martial mencobanya lewat sepakan akrobatik.Â
Di sisi lain, pertandingan ini sangat menentukan bagi sang pelatih plontos asal Belanda. Sekiranya Setan merah kalah dari Fulham, Erik Ten Hag bisa saja menghadapi pemutusan kontrak alias pemecatan seusai laga. Beruntung lagi, Manchester United bisa menang di saat kritis. Hasil yang membuat posisi sang manajer masih aman dari pemutusan kontrak.
Secara umum, Manchester United tidak tampil terlalu istimewa pada laga ini. Mampu melepaskan tembakan sebanyak 12 kali di mana 5 diantaranya tepat sasaran, dan sedikit menguasai penguasaan bola, akan tetapi penampilan para pemain terbilang mengecewakan. Beruntung MU memiliki Bruno Fernandes. Hanya sang kapten tim yang tampil menonjol. Boleh dikatakan bahwa, kemenangan MU memang karena kesiapan Bruno Fernandes. Status Man of The Match layak diberikan kepada gelandang tim nasional Portugas. Adapun pemain lain seperti Rasmus Hojlund, Antony, Christian Eriksen dan Alejandro Garnacho minim kontribusi. Bahkan Hojlund menorehkan rekor buruk. Ia belum mampu mencetak gol di ajang Liga Primer Inggris.Â
Boleh jadi pula, sukses Manchester United meraup tiga poin di Craven Cottage karena keberuntungan dari tampilnya eks kapten Harry Maguire sebagai starter mengawal lini belakang pertahanan. Maguire berkolaborasi dengan maksimal bersama Diogo Dalot, Johny Evans dan A. Wan-Bissaka.Â