Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Analisis Tumbangnya Bayern Munich dari FC Saarbrucken di Putaran Kedua DFB Pokal

2 November 2023   08:30 Diperbarui: 2 November 2023   16:34 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Ludwigsparkstadion sebelum laga FC Saarbrucken vs FC Bayern. Sumber: YouTube German Football

Suasana Ludwigsparkstadion sebelum laga FC Saarbrucken vs FC Bayern. Sumber: YouTube German Football
Suasana Ludwigsparkstadion sebelum laga FC Saarbrucken vs FC Bayern. Sumber: YouTube German Football

Ketiga, suporter fanatik Saarbrucken tak pernah berhenti bersorak sepanjang laga. Bahkan ketika timnya tertinggal hingga menit ke-45 babak pertama, semua suporter selalu bernyanyi dan melompat sepanjang laga memberikan dukungan kepada pemain. Semangat para suporter yang bising inilah yang juga berdampak pada mental pemain Bayern selama di lapangan. Sebaliknya teriakan, nyanyian dan tabuh gendang suporter justru membakar semangat para punggawa klub yang bermarkas di kota Saarland tersebut.

Keempat, pelatih Saarbrucken, Rudiger Ziehl mampu menerapkan taktik yang mematikan para penyerang Bayern. Ia aktif memberikan masukan kepada para pemainnya. Ia pun penuh semangat selama pertandingan. Terlihat dari ekspresi dan bahasa tubuhnya kepada pemain dan suporter. Ziehl pun tak terlihat canggung dengan nama besar Leroy Sane dkk. Beban terperosok di kompetisi kasta ketiga liga Jerman tak nampak sama sekali. 

Kelima, penampilan penjaga gawang Saarbrucken, Tim Schreiber sangat luar biasa. Rentetan tembakan pemain Bayern berhasil dihalau dan dimentahkannya. Leroy Sane yang berulang kali mencoba menembus gawangnya pun dibuat frustasi. Tercatat dua kali peluang emas Sane dan satu kali tembakan jarak jauh Kingsley Coman berhasil ditepisnya.

Keenam, Harry Kane tidak dimainkan Thomas Tuchel yang membuat daya dobrak Bayern tumpul. Bagaimana pun juga sosok kapten tim nasional Inggris dan eks striker Tottenham Hotspurs ini sedang menjadi sosok yang ditakuti di kompetisi Bundesliga musim ini. Hingga pekan kesembilan liga, Kane telah mencetak 12 gol dan duduk di peringkat kedua top skor sementara Bundesliga. Erick Choupo Mouting yang diberi kepercayaan sebagai juru gedor di depan M. Tel, Thomas Muller dan Leroy Sane tak mampu merepotkan pertahanan Saarbrucken yang tampil solid. Masuknya Serge Gnabry dan Kingsley Coman memang mampu menaikkan intensitas serangan Bayern, namun tak mampu menuntaskan sebanyak 18 total tembakan ke gawang Saarbrucken berbuah gol.

Ketujuh, koordinasi lini belakang Bayern sangat buruk. Anthony Davies, Kim Min Jae, Matthijs de Ligt dan B. Sarr tidak kompak di belakang. Joshua Kimmich yang beroperasi di lini tengah pun berulang kali lalai mengawal pemain tuan rumah. Gol pertama Saarbrucken tercipta dari blunder bek Bayern asal Korsel. Kurang bagusnya koordinasi membuat bola buangan dari Min Jae bisa direbut pemain Saarbrucken dan dimaksimalkan sebagai gol oleh P. Sontheimer. Gol kedua Saarbrucken yang dicetak oleh M. Gaus di menit terakhir injury time babak kedua juga karena kontribusi lini belakang Bayern yang buruk. Termasuk kiper Manuel Neuer yang tampil kurang prima dan minim konsentrasi. Lima puluh menit gawang Bayern yang dijaga Neur tak tersentuh ancaman dan akhirnya rontok di menit akhir injury time babak kedua melalui tembakan kedua Saarbrucken sepanjang laga. Neuer hanya terpana melihat sontekan Gaus yang meluncur mulus ke gawangnya. Gol Gaus ini langsung merontokkan mental bertanding punggawa Bayern. Waktu hampir habis dan tak ada kesempatan menyamakan kedudukan lagi. Terciptanya gol Gaus sebenarnya jawaban dari hilangnya konsentrasi para pemain Bayern yang mengira pertandingan akan berlanjut ke babak ekstra time. Dalam situasi serangan balik 5 on 5, pergerakan pemain Bayern sangat lambat menutup pergerakan cepat 5 pemain tuan rumah.

Kedelapan, pelatih Bayern, Thomas Tuchel kurang aktif dalam mengawal informasi taktik dan strategi ke pemainnya. Ia lebih banyak duduk. Hanya sesekali ia berdiri di pinggir lapangan. Tak menutup kemungkinan, Tuchel seolah menganggap Saarbrucken sebagai tim yang mudah dikalahkan sehingga, eks pelatih Chelsea ini lebih dominan menurunkan pemain lapis kedua. Tak ada niat pemain Bayern untuk melakukan tindakan killing the game setelah unggul terlebih dahulu. Bola lebih banyak berputar di depan pertahanan Saarbrucken. Dan kondisi ini sepertinya telah diantisipasi oleh pelatih Saarbrucken. 

Kandasnya Bayern di fase kedua DFB Pokal membuat klub ini wajib memaksimalkan dua kompetisi tersisa, yakni Bundesliga dan Liga Champions Eropa. Catatan penting untuk Tuchel agar memaksimalkan peran Harry Kane yang tengah on fire.

Menutup tulisan ini, saya memberikan apresiasi buat Kompas TV yang telah memberikan layanan tayangan live kompetisi DFB Pokal musim 2023/2024. Kualitas tayangan live-nya jernih dan suara komentatornya juga sangat jelas sehingga membantu dalam menikmati pertandingan.

Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun